SAUH BAGI JIWA
Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak (Amsal 12:15)
Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak (Amsal 12:15)
Jalan Tol Cipali (Cikampek-Palimanan) adalah jalan terlurus di Indonesia, dengan panjang kurang lebih 116,75 kilometer. Tol dengan jalan lurus terpanjang ini merupakan bagian dari Trans Jawa yang menghubungkan Merak, Banten sampai Banyuwangi, Jawa Timur. Jalan yang lurus dan panjang ini seharusnya dapat membantu mempercepat waktu perjalanan bagi para pengendara.
Namun, Jalan Tol Cipali juga menyimpan bahaya tersendiri karena lurus dan panjangnya jalan tersebut. Menurut Marcell Kurniawan, Direktur Pelatihan dari The Real Driving Center, jalan yang lurus dan panjang dapat menyebabkan highway hypnosis, yaitu sebuah kondisi di mana pengemudi bisa menjadi tidak sadar dan kehilangan fokus dalam mengemudi. Jalan yang lurus merangsang otak untuk berpikir pasif dan stagnan sehingga sangat berbahaya.
Salomo telah mengingatkan kita mengenai bahaya ini. Jalan yang nampaknya lurus terkadang menyimpan bahaya tersendiri. Ia mengatakan bahwa jalan orang bodoh adalah lurus dalam anggapannya sendiri. Orang bodoh merasa dirinya sudah berjalan lurus dan benar, padahal sudut pandang manusia sangat terbatas. Setiap orang bisa melihat segala sesuatu yang 180 derajat nampak di depan matanya, tetapi tidak bisa melihat 180 derajat dari apa yang ada di belakangnya. Apa yang kita anggap baik, belum tentu baik bagi orang lain. Apa yang kita anggap tepat, belum tentu sepenuhnya tepat. Karena itu, kita harus dengan rendah hati menerima masukan dan nasihat orang lain.
Nasihat yang baik dan benar dapat membawa kita pada jalan yang lurus. Nabi Yesaya memberitahukan tentang Penasihat Ajaib, Allah yang perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Rasul Paulus berkata bahwa dalam Tuhan Yesus Kristus ada nasihat, penghiburan kasih, persekutuan Roh, kasih mesra dan belas kasihan. Di manakah kita bisa mencari dan menemukan nasihat yang baik dan benar, yang dapat meluruskan jalan-jalan kita? Tidak lain hanya dari firman Tuhan. Melalui persekutuan dalam pertemuan ibadah, kita bisa saling menasihati, membangun dan menajamkan sesamanya (Ibr 10:25). Orang yang tidak bisa berkembang menjadi lebih baik adalah orang yang tidak suka mendengar nasihat dan masukan. Tuhan Yesus menyertai kita semua.