SAUH BAGI JIWA
“Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya” (Amsal 8:33)
“Dengarkanlah didikan, maka kamu menjadi bijak; janganlah mengabaikannya” (Amsal 8:33)
Anak usia tiga tahun sudah bisa didaftarkan untuk mendapatkan pendidikan di sekolah. Banyak orangtua mendaftarkan anak-anak mereka segera setelah mereka menginjak usia tiga tahun karena mereka berharap putra-putrinya mendapatkan pendidikan terbaik sedini mungkin. Saat ini para guru menggunakan metode mengajar yang menarik agar anak didik mereka bisa mencerna materi yang mereka ajarkan.
Di dalam sekolah kehidupan, baik kita sadari atau tidak, kita juga menjadi seperti anak-anak yang menerima didikan Tuhan. Tuhan sebagai Sang Guru menggunakan berbagai macam cara agar kita mau mendengarkan didikan-Nya. Tuhan bisa menggunakan orang-orang yang ada di sekitar kita untuk mendidik kita agar menerapkan berbagai ajaran yang sudah kita peroleh dari Alkitab. Contohnya, Tuhan mengajar kita untuk senantiasa mengendalikan ucapan dan perbuatan kita sehingga apa yang kita ucapkan dan perbuat sejalan dengan apa yang tertulis di dalam Alkitab.
Selain itu, Tuhan juga menggunakan artikel rohani atau khotbah untuk menegur dan menyadarkan kita akan kesalahan yang diperbuat agar kita kembali ke jalan yang benar. Namun, bukannya merasa ditegur, kita malah menganggap teguran itu ditujukan untuk orang lain. Apabila kita berpikir demikian, ubahlah cara pikir itu. Berpikirlah bahwa teguran itu bisa saja diarahkan kepada kita agar sifat dan karakter kita menjadi lebih baik dan semakin memuliakan Tuhan.
Jika kita tidak mau menuruti didikan Tuhan, Ia bisa mengubah metode mengajar-Nya. Tuhan bisa menggunakan cara yang lebih keras supaya kita mau mendengarkan Dia. Tuhan bisa mengizinkan suatu masalah hadir dalam kehidupan kita hingga kita menyadari bahwa kita sudah terlalu jauh dari Tuhan dan menemukan titik balik bagi iman kita agar kembali kepada-Nya.
Oleh sebab itu, jika Tuhan masih menegur dan mendidik secara halus, janganlah kita mengabaikan didikan Tuhan. Kita harus senantiasa bersyukur jika Tuhan masih berkenan mendidik kita karena hal itu menunjukkan bahwa Ia masih peduli kepada kita.