SAUH BAGI JIWA
“…[M]ata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah…” (Amsal 6:17)
“…[M]ata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah…” (Amsal 6:17)
Mata adalah salah satu panca indra ciptaan Tuhan. Dengan mata, manusia dapat melihat banyak benda atau keadaan di sekelilingnya. Dengan mata, kita dapat melihat perbuatan dan kebaikan yang dilakukan oleh orang-orang di sekitar kita. Dengan mata, kita juga bisa saling memperhatikan keadaan orang lain yang sedang dalam kesulitan sehingga dapat segera menolong mereka. Selain itu, kita juga dapat melihat ciptaan-ciptaan Tuhan yang indah dan karya-karya-Nya yang demikian baik.
Namun, Kitab Amsal juga mencatat perihal mata yang dibenci Tuhan, yaitu “mata yang sombong”. Mengapa disebut mata yang sombong? Seringkali, manusia menggunakan mata untuk melihat apa yang tidak dikenan Tuhan. Manusia melihat kekurangan dan keburukan orang lain, sementara ia memandang dirinya sendiri lebih baik, lebih benar sehingga memandang rendah orang lain. Jadi, dengan matanya manusia dapat melihat hal-hal yang baik dan kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Tetapi, dengan mata manusia juga dapat melakukan hal-hal yang merupakan kekejian di hadapan Tuhan.
Apakah yang kita lihat dengan mata? Apakah kita menggunakan mata kita untuk melihat apa yang baik? Atau, kita malah melakukan kekejian di hadapan Allah dengan menggunakan mata kita? Seringkali tanpa kita sadari, kita menggunakan mata untuk mencari keburukan atau kesalahan orang lain, sementara memandang diri sendiri lebih baik dan lebih sempurna daripada orang lain. Saat ini, apakah kita menyadari betapa tidak layaknya diri kita di hadapan Allah? Apakah kita menyadari dosa-dosa kita di hadapan Allah? Sudahkah kita menggunakan mata untuk menyelidiki diri kita sendiri?
Marilah kita menjauhkan mata yang sombong dalam kehidupan rohani kita. Kiranya kita mau menggunakan mata kita untuk melihat hal-hal yang baik, terlebih lagi karya Tuhan dalam hidup kita.