SAUH BAGI JIWA
“Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi” (Amsal 6:15)
“Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi” (Amsal 6:15)
Firman Tuhan dengan jelas menyatakan bahwa kebohongan adalah dosa. Namun, di tengah-tengah kehidupan masyarakat saat ini banyak kebohongan dan penipuan terjadi. Kita seringkali mendengar bahwa kebohongan itu wajar dan boleh dilakukan asal untuk tujuan yang baik. Manusia menggunakan berbagai alasan sebagai pembenaran untuk berbohong, padahal apa pun bentuknya tetaplah kebohongan.
Amsal Salomo telah menjabarkan akibat dari hidup dalam dosa. “Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong,yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari, yang hatinya mengandung tipu muslihat, yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang menimbulkan pertengkaran. Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.” (Ams 6:12-15)
Di dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, dia dengan tegas menyebutkan dosa yang berat sampai dosa yang ringan: “Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (1Kor 6:9b-10).
Terkadang, ada orang yang menganggap dirinya sudah benar karena tidak melakukan kejahatan-kejahatan “besar”. Pandangan demikian sesungguhnya salah. Jika kita menghalalkan segala bentuk penipuan dan bohong, kita tidak akan mendapat bagian dalam kerajaan Allah, bahkan akan binasa secara tiba-tiba serta diremukkan tanpa dapat pulih lagi.
Kita harus waspada untuk menjaga hati kita. Meskipun kita bisa menyimpan rapi segala bentuk penipuan dan kebohongan, bahkan menutup rapat isi hati kita, ingatlah bahwa tidak ada satu hal pun yang tersembunyi di hadapan Allah (1Yoh 3:20). Sebagai anak-anak Allah, kita harus menjaga hati agar tidak dipenuhi dengan segala yang jahat. Kita harus mengisi hati kita dengan firman Tuhan dan melakukan firman-Nya sehingga orang lain bisa melihat dan memuliakan nama Tuhan. Amin.