SAUH BAGI JIWA
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (1 Yohanes 2:16)
“Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia” (1 Yohanes 2:16)
Surat Yakobus memberitahukan kepada kita bahwa kehidupan kekristenan jemaat gereja mula-mula telah menjadi sebuah formalitas belaka. Sebab kehidupan sehari-hari mereka telah penuh dengan keduniawian. Inilah perzinahan rohani. Ketika kita tidak berada di sisi Tuhan, tidak hidup seperti rupa Tuhan, melainkan seperti layaknya orang yang tidak percaya, artinya kita sudah bersahabat dengan dunia.
Apakah yang dimaksudkan dengan “dunia” menurut firman Tuhan? Surat 1 Yohanes 2:16 menuliskan, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.”
Tanpa disadari, mungkin kita telah berulang kali terjebak dalam keangkuhan hidup, yaitu mengejar ketenaran, kehormatan dan status di dunia, yang sesungguhnya bersifat sementara. Ketika kita menjadi umat Tuhan, marilah kita bersama-sama memusatkan hidup kita pada kemuliaan Tuhan. Jika kita masih mencari ketenaran duniawi yang bersifat sementara itu, artinya kita masih berteman dengan dunia.
Seringkali kita melihat apa yang seharusnya tidak kita lihat. Contohnya saja, siaran televisi prabayar yang menayangkan siaran-siaran luar negri. Hampir sebagian siaran tersebut adalah tayangan siaran yang tidak baik. Seorang pemuda di gereja Argentina pernah bersaksi, saat ia sedang berusaha untuk belajar bahasa Spanyol pada sebuah siaran televisi, ia merasa bahwa dirinya tidak sanggup lagi untuk melanjutkan menonton acara tersebut sebab siaran itu selalu menampilkan model-model wanita dengan pakaian seronok. Janganlah kita menuruti keinginan mata.
Ada sepasang orangtua beserta dengan anak remaja mereka yang telah beremigrasi ke sebuah negara maju. Mereka berharap bahwa anak remaja mereka bisa memiliki masa depan yang lebih baik. Namun, di negara tersebut tantangan di dalam mendidik anak untuk takut kepada Tuhan tidak sedikit. Si anak remaja harus menghadapi trend pergaulan bebas di sekolahnya, belum lagi ternyata ada banyak siaran televisi yang menayangkan program-program seronok, yang semata-mata memuaskan keinginan mata. Begitu banyak tantangan keinginan mata yang harus dihadapi si anak.
Penulis surat 1 Yohanes memberitahukan bahwa menuruti keinginan daging artinya kita mengasihi dunia, berteman dengan dunia. Persahabatan dengan dunia adalah bermusuhan dengan Tuhan. Dalam kondisi demikian, meskipun kita berdoa secara formalitas, hati kita sesungguhnya jauh daripada-Nya. Boleh saja kita tidak pernah membunuh, tidak pernah mencuri ataupun merampok, tetapi kehidupan kita terasa jauh dari Tuhan. Hidup kita sudah menjadi duniawi, menjadi musuh Tuhan. Secara rohani, sudah tidak lagi memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan.