SAUH BAGI JIWA
“…Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati…” (Efesus 5:19b)
“…Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati…” (Efesus 5:19b)
Di masa sekarang, menyanyikan kidung pujian merupakan suatu bagian tak terpisahkan dari ibadah, yang dilakukan sebelum dan selama kebaktian. Namun menyanyikan pujian haruslah tidak terpaku hanya pada sesi kebaktian yang formal saja, tetapi juga diamalkan dalam kehidupan iman kekristenan kita. Kidung pujian haruslah tidak menjadi sekadar formalitas, tetapi merupakan ekspresi pujian yang tulus kepada Tuhan.
Paulus mengajarkan, kita harus membangun satu sama lain, dan “bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati” dalam perjalanan iman kita. “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus” (Ef 5:15-21).
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.” (Kol 3:16).
Dua kutipan Alkitab ini mendorong kita untuk menjadikan mazmur, kidung, dan lagu-lagu rohani sebagai bagian penting dalam hidup kita. Kita telah melihat pentingnya musik dalam ibadah Kristen – baik dalam kebaktian maupun dalam ibadah pribadi.
Namun agar kita sungguh-sungguh menyenangkan Tuhan dengan musik dan lagu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
- Firman Tuhan harus benar-benar berakar dalam diri kita.
- Berhikmat dan memahami kehendak Tuhan.
- Dipenuhi Roh Kudus
- Mempunyai hati yang penuh puji syukur.
- Rendah hati dengan satu sama lain dalam takut akan Tuhan.
Apabila kita mengamalkan ini semua di dalam hati, musik yang kita gunakan untuk beribadah kepada Tuhan tidak akan pernah menjadi sekadar formalitas, tetapi akan menjadi ekspresi kasih dan penyembahan yang dalam kepada Tuhan, sehingga akan memuliakan Tuhan dan membangun diri kita dan orang lain.