SAUH BAGI JIWA
Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: ‘Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja.” (2 Raja-Raja 7:9)
Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: ‘Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke istana raja.” (2 Raja-Raja 7:9)
Kesesakan seringkali menyebabkan manusia menjadi putus asa sehingga memaksanya menyerah. Ini terjadi pada bangsa Israel ketika mereka dikepung oleh bangsa Aram dan mengalami kelaparan. Saat itulah bangsa Israel mengalami kesesakan sampai kehilangan harapan.
Namun di tengah kesesakan itu, ada orang-orang yang melihat keselamatan dari Tuhan, yaitu empat orang sakit kusta (2Raj 7:3-7). Sakit yang mereka alami seharusnya membuat mereka sedang menantikan ajal. Tetapi, di tengah keputusasaan itu mereka berpikir untuk pergi ke perkemahan musuh; siapa tahu mereka dapat memperoleh makanan, ketimbang hanya menunggu kematian tanpa berbuat apa-apa. Jadi, mereka dengan berani mengambil risiko karena menyadari bahwa apa pun yang terjadi, mereka akan mati karena penyakit mereka. Ketika tiba di perkemahan musuh, ternyata tidak ada satu pun musuh berada di sana! Mereka telah pergi karena mendengar suara-suara dan merasa ketakutan.
Ini adalah keajaiban pertolongan Allah. Cara Tuhan bekerja berbeda-beda setiap waktu. Pernah ketika Elia mengalami kelaparan, Tuhan Allah memerintahkan burung-burung gagak untuk membawakan makanan bagi Elia. Padahal burung gagak terkenal serakah, tetapi Tuhan dapat memakai mereka. Ini pun suatu mujizat. Setelah sungai menjadi kering dan burung-burung tidak lagi mengantarkan makanan, Tuhan mengatur agar Elia bertemu dengan janda miskin di Sarfat. Mungkin orang kaya tidak pusing dalam hal berbagi makanan untuk seorang nabi. Tetapi Tuhan dapat menggunakan janda miskin untuk memelihara Elia dan juga hidup keluarga si janda miskin. Jadi kita harus percaya akan pengaturan Allah, sehingga kita dapat menerima anugerah-Nya dan mengucap syukur.
Apakah kita sedang mengalami kesesakan saat ini ? Apakah kita percaya akan kesetiaan Allah? Apakah kita dapat melihat jalan keluar yang disediakan Allah bagi kita? Firman Allah dalam kitab 1 Korintus 10 : 13 berkata : “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”.
Ini adalah janji Allah buat kita umat pilihanNya. Kita pasti dapat menanggung penderitaan berat yang sedang kita alami. Allah pasti akan memberikan jalan ke luar yang melampaui akal pikiran kita. Namun seringkali kita membatasi dan meragukan kemahakuasaan Allah dengan pikiran kita. Apakah Allah sanggup menolong saya?
Di tengah ketidakberdayaan kita, marilah kita datang kepadaNya dan menyerahkan segala kekuatiran dan kesesakan kita. Dia pasti menolong dan memberikan jalan keluar yang terbaik menurut kehendakNya.