SAUH BAGI JIWA
Tetapi Yosabat, anak perempuan raja, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak perempuan raja Yoram, isteri imam Yoyada, –ia adalah saudara perempuan Ahazia–menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya. (2 Tawarikh 22:11)
Tetapi Yosabat, anak perempuan raja, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur. Demikianlah Yosabat, anak perempuan raja Yoram, isteri imam Yoyada, –ia adalah saudara perempuan Ahazia–menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga ia tidak dibunuh Atalya. (2 Tawarikh 22:11)
Di dalam Alkitab terdapat pahlawan-pahlawan iman yang sering kita dengar namanya. Namun, ada juga pahlawan yang namanya jarang kita dengar atau bisa disebut pahlawan tanpa nama. Mereka bekerja di belakang layar dan pelayanannya tidak terdengar, tetapi pekerjaannya sangat penting. Salah satunya adalah Yoseba atau Yosabat, yang merupakan anak perempuan Raja Yoram. Dalam Alkitab, namanya hanya dicatat dalam beberapa ayat saja (2 Raj 11:2;
Apakah yang dilakukannya? Yoseba mengambil Yoas, keturunan Daud, yang akan menjadi raja sesuai dengan rencana Tuhan sejak awal (1Raj 9:5). Tindakan Yoseba menunjukkan ketaatannya untuk menjalankan nubuat firman Tuhan.
Berbeda dengan Atalya, ibunda Raja Ahazia, yang ingin membunuh Yoas. Atalya melambangkan si jahat yang ingin merusak rencana Tuhan dengan membunuh semua keturunan Daud.
Dalam Perjanjian Baru, Iblis berusaha untuk merusak rencana Tuhan melalui Yudas Iskariot yang menjual Tuhan Yesus kepada para imam kepala dan ahli Taurat, yang kemudian menyalibkan-Nya. Namun, rencana Tuhan tidak pernah gagal. Dengan kematian Yesus di atas kayu salib, justru penebusan Tuhan atas dosa-dosa manusia tergenapi.
Iblis seperti singa yang mengaum-ngaum, mencari siapa saja yang dapat ditelannya, yaitu orang-orang yang tidak memiliki iman yang teguh (1Ptr 5:8-9). Oleh karena itu, kita perlu berjaga-jaga dan senantiasa hidup dalam Tuhan.
Yoseba menyembunyikan Yoas agar tidak dibunuh. Tindakan ini sesungguhnya berisiko tinggi dan tidak semua orang berani mengambilnya, karena saat itu Atalya berkuasa. Peristiwa ini menunjukkan bahwa ada orang yang hanya membasuh tangan agar dirinya aman. Namun, ada orang yang segera melipat tangannya untuk berdoa serta mengambil tindakan berani. Yoseba berani menyelamatkan keturunan Daud agar tidak terputus sehingga Mesias dapat lahir melalui keturunan Daud seperti yang dinubuatkan.
Pada hari ini, marilah kita meneladani orang-orang yang bersandar pada pimpinan Tuhan dan melakukan tindakan, tidak berpangku tangan, baik demi masa depan keluarga kita, pekerjaan maupun pelayanan di gereja.
Selain mengambil dan menyembunyikan Yoas, Yoseba juga tinggal bersama Yoas di rumah Tuhan selama enam tahun untuk merawat dan mendidik Yoas dengan baik. Pada usia tujuh tahun, Yoas diangkat menjadi raja (2Raj 22:12, 24:1).
Iman seorang anak bergantung pada didikan pengasuhnya. Yoseba bersama-sama dengan suaminya, Imam Yoyada, menjadi pengasuh bagi Yoas selama enam tahun di dalam bait Allah. Kiranya hal yang dilakukan Yoseba ini dapat menjadi teladan bagi kita sebagai orangtua yang telah dipercayakan anak sebagai milik pusaka Tuhan.