SAUH BAGI JIWA
“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.” (2 Timotius 4:3)
“Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.” (2 Timotius 4:3)
Rasul Paulus mengingatkan Timotius agar waspada karena akan datang waktunya orang-orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan menuruti kehendaknya dan memuaskan keinginan telinganya terhadap ajaran yang tidak sehat. Dalam 1 Timotius 4: 13-16, Paulus menasihati Timotius agar tetap melatih dirinya sendiri sebagai orang yang dipakai oleh Tuhan. Ia juga mengingatkan untuk membaca kitab suci, serta bertekun dalam semuanya itu. Dengan demikian, Timotius dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan semua orang yang mendengarkannya. Oleh sebab itu, jika seseorang yang dipakai oleh Tuhan tidak dapat lagi mengajar dirinya sendiri, sulit bagi Tuhan untuk mengajarinya karena tidak membuahkan hasil. Jika kita tidak setia kepada Tuhan dan firman-Nya, serta tidak mau diajar oleh orang lain dan tidak mau mengajari diri sendiri, maka mustahil bagi kita untuk mengarahkan orang lain ke jalan yang benar.
Tidak semua orang mempunyai karunia untuk menunjukkan arah. Namun, menunjukkan arah tidak harus selalu dengan kata-kata, tetapi juga dapat melalui contoh-contoh dalam kehidupan kita dan cara hidup kita sehari-hari. Ini adalah cara terbaik untuk mengajar orang lain, “Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.” (1Kor 4:17).
Rasul Paulus mengingatkan Timotius dalam suratnya, “Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti selama ini.” (1Tim 4:6). Mengapa Rasul Paulus begitu menekankan pentingnya kesetiaan dalam mengikuti dan membagikan ajaran sehat? Dalam bahasa Yunani, “ajaran sehat” dapat diterjemahkan sebagai “instruksi atau arahan yang tidak bercela, berguna dan membangun.” Selain itu, bisa juga diterjemahkan menjadi “memberikan nutrisi” atau “memberi pertumbuhan.”
Dengan kata lain, mengikuti ajaran sehat dengan setia serta membagikan instruksi yang tidak bercela tersebut kepada orang lain bukan hanya memberikan nutrisi bagi rohani kita, melainkan juga memberi pertumbuhan bagi rohani orang lain. Bahkan, Rasul Paulus menambahkan bahwa ajaran sehat mengandung janji pengharapan kekal, yang berguna baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang (1Tim 4:8). Kiranya nasihat Rasul Paulus kepada Timotius dapat menjadi pegangan bagi kita untuk terus bertumbuh dan saling membangun di dalam ajaran sehat yang mengandung pengharapan kekal.