SAUH BAGI JIWA
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)
Banyak sekali rintangan yang menghadang dalam kehidupan kita. Jika kita tidak dipenuhi Roh Kudus, kita akan takut menghadapi kehidupan ini. Iblis ingin kita merasa takut. Ia berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum-aum (1Ptr 5:8). Karena itu, kita harus hati-hati dan waspada.
Hanya ada satu cara untuk mengatasi ketakutan ini, yaitu dengan kasih. Firman Tuhan mengatakan, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” (1Yoh 4:18). Kita tidak takut karena ada kasih Tuhan Yesus dalam diri kita. Seperti halnya di dalam hubungan suami-istri, jika salah satu pasangan takut untuk memberitahukan kekurangan dirinya sendiri, kasih yang sempurna tidak ada di antara mereka. Prinsip ini juga berlaku di dalam hubungan kita dengan Tuhan Yesus.
Pada awalnya mungkin kita tidak memiliki keberanian. Tetapi, pimpinan Roh Kudus seharusnya membuat kita menjadi berani. Jika kita memiliki Roh Kudus, Tuhan Yesus ada di dalam diri kita. Tuhan menginginkan umat-Nya menjadi orang-orang yang berani, bukan umat yang senantiasa penuh dengan ketakutan.
Kita dapat merenungkan kisah Petrus. Sebelum menerima Roh Kudus, Tuhan menyuruh Petrus tinggal di Yerusalem. Tetapi, setelah Petrus menerima Roh Kudus, dia keluar dan menjadi saksi Tuhan Yesus di Yerusalem, Yudea dan sekitarnya. Semua ini karena kekuatan yang diberikan Tuhan. Murid-murid Tuhan yang lain juga berani mengabarkan Injil walaupun setan menghadang mereka. Ini semua karena kekuatan yang diberikan oleh Tuhan Yesus.
Apa pun yang kita perbuat untuk Tuhan, setan pasti akan menghalangi. Kita harus berhati-hati dan berjaga-jaga. Kita harus kuat dalam pelayanan kita. Namun, jangan berpikir bahwa kelemahan dalam daging dapat kita atasi dengan cara kita sendiri. Hanya Tuhan saja yang mampu membuat kita mengatasi segala kelemahan kita. Oleh karena itu, kita harus senantiasa bersandar kepada Tuhan.
Umat Allah harus penuh kasih. Dengan penyertaan Roh Kudus dan kekuatan di dalam Tuhan, Iblis tidak mampu menghalangi. Jika kita kuat tetapi tidak penuh dengan kasih, hal itu tidak akan memberikan manfaat apa-apa. Kita harus menyeimbangkan kekuatan dengan kasih.
Dulu Paulus memburu orang-orang Kristen. Dia mengira dirinya mengasihi Tuhan dengan melakukan penganiayaan itu. Setelah mengenal Tuhan Yesus, Paulus bertobat dan memiliki kasih yang murni sehingga banyak jemaat di Efesus menangis saat akan ditinggalkan. Tuhan Yesus sebagai guru juga memberikan contoh bagaimana Ia mengasihi dengan cara membasuh kaki murid-murid-Nya. Kita pun harus melakukan segala sesuatu dengan penuh kasih.
Selain kekuatan dan kasih, Tuhan juga mau hamba-Nya memiliki ketertiban. Dalam Alkitab versi Bahasa Inggris (KJV), istilah yang dipakai untuk ketertiban adalah “sound mind”. Artinya, pikiran kita harus sesuai dengan pikiran Tuhan dan memiliki pikiran yang sehat. Kita telah belajar bahwa umat yang dibutuhkan Allah adalah umat yang memiliki keberanian, kekuatan dan kasih sehingga dapat senantiasa melayani Tuhan.