SAUH BAGI JIWA
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” (2 Timotius 1:7)
2 Timotius 1:7 menjelaskan tentang ciri-ciri orang yang dipakai oleh Tuhan, yaitu tidak memiliki roh ketakutan, tetapi memiliki kekuatan, kasih, dan ketertiban. Oleh karena itu, kita harus melayani Allah dengan empat ciri ini sampai masuk ke dalam kerajaan Surga. Allah mengetahui bahwa kita masih hidup secara jasmani, namun Ia tidak memberikan roh ketakutan. Sebaliknya, Allah memberikan kekuatan untuk mengatasi segala kelemahan kepada kita.
Sebelum menerima Roh Kudus, Petrus telah menyangkal Tuhan Yesus tiga kali. Tetapi, karakternya berubah setelah menerima Roh Kudus. “Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: ‘Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.’” (Kis 2:14). Ini adalah Petrus yang berbeda dari sebelumnya. Sekarang ia dapat berbicara dengan berani dan memberitahukan kepada orang-orang untuk mencamkan perkataannya ini. Ini semua terjadi karena Tuhan telah mengaruniakan Roh Kudus kepadanya.
“Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: ‘Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?’” (Kis 2:37). Jika Petrus tidak memiliki keberanian, hati orang-orang itu tidak akan tersentuh dengan perkataannya. Namun, hal ini terjadi bukan hanya karena keberanian Petrus, tetapi karena pekerjaan Roh Kudus. Setelah hati mereka tersentuh, mereka bertanya apa yang harus mereka perbuat. Petrus menjawab mereka, “Jawab Petrus kepada mereka: ‘Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.’” (Kis 2:38). Dari kejadian ini, kita dapat melihat perubahan besar pada diri Petrus.
Dalam Kitab Kisah Para Rasul, kita melihat bahwa keberanian yang dimiliki Petrus bukanlah berasal dari dirinya sendiri, melainkan dari Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Kita juga menyaksikan keberanian Petrus yang dikatakan dalam Kis 4:13 ketika Petrus dan Yohanes berada di hadapan Mahkamah Agama. Walaupun bukanlah orang yang terpelajar, mereka menjawab pertanyaan yang diberikan dengan berani sehingga para anggota sidang menjadi heran.
Sebagai orang yang telah dipanggil untuk menjadi murid Tuhan, terkadang kita merasa sungkan dan malu untuk berbagi pengalaman iman kita kepada orang lain. Namun, Rasul Paulus kembali mengingatkan, “Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita… Sebab Allah memberikan kepada kita… Roh yang membangkitkan kekuatan” (2Tim 1:7-8). Dalam bahasa Yunani, kata “kekuatan” dapat diterjemahkan secara harfiah menjadi “kemampuan untuk melakukan sesuatu” atau “kemampuan untuk menyampaikan suatu pemikiran.” Kita merasa malu untuk bersaksi mungkin karena kita tidak tahu apa yang harus dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya. Tetapi Rasul Paulus menguatkan bahwa Tuhan dapat membantu, bahkan memampukan kita untuk menyampaikan kesaksian firman Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya, asalkan kita dengan setia bersandar kepada Roh Kudus.