SAUH BAGI JIWA
“Ada orang yang akan murtad…oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (1 Timotius 4:2-3)
“Ada orang yang akan murtad…oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (1 Timotius 4:2-3)
Dalam kitab
Dalam
Jangan biarkan dosa merusak kemurnian hati nurani kita. Dalam suratnya, Paulus mengingatkan bahwa ada orang yang akan murtad. Secara harfiah dalam bahasa Yunani, kata “murtad” dapat diterjemahkan menjadi “mundur” atau “meninggalkan apa yang dipercayai sebelumnya” yang merujuk pada masa depan (1Tim 4:1). Dengan kata lain, perbuatan meninggalkan atau mundur dari iman tidak terjadi secara instan, melainkan melalui sebuah proses dan bisa terjadi di masa depan kepada orang yang sejak semula tidak menjaga hati nuraninya.
Dalam melayani Tuhan, meskipun Rasul Paulus mengalami banyak kesengsaraan, ia tidak melepaskan kepercayaannya kepada Yesus Kristus. Dari awal, hati nuraninya bersih dan murni untuk Tuhan. Walaupun demikian, Rasul Paulus menasihati kita untuk berhati-hati. Mengapa demikian? Karena jika kita mulai kehilangan kepercayaan kepada Tuhan dan kebenaran-Nya, sedikit demi sedikit hati nurani kita pun akan terkikis. Seperti yang dikatakan Paulus, “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (1Tim 4:1-2).
Rasul Paulus dengan jelas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian akan ada orang yang murtad, lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Jika meninggalkan kebenaran, kita akan menjadi milik kegelapan. Ingatlah, Tuhan akan menghakimi dan menghukum kita.