SAUH BAGI JIWA
“Ada orang yang akan murtad…oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (1 Timotius 4:2-3)
“Ada orang yang akan murtad…oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (1 Timotius 4:2-3)
Dalam kitab 2 Timotius 1:3, Rasul Paulus mengatakan bahwa dia mengucap syukur kepada Allah yang dilayani dengan hati nurani yang murni. Semua ini dapat dilakukan karena kekuatan Allah menyertai Paulus. Kita harus melayani Tuhan dengan hati nurani yang murni karena ada mahkota kehidupan yang menunggu kita.
Dalam 2 Timotius 1:13-14, Rasul Paulus menggunakan kata perintah “peganglah” dan “peliharalah” untuk menunjukkan keterkaitan yang erat antara melakukan kehendak Tuhan dan menjaga hati nurani yang murni. Dalam terjemahan bahasa Yunani, masing-masing obyek pada ayat 13 dan 14 adalah “segala sesuatu yang telah engkau dengar” dan “harta yang indah” diletakkan di posisi paling depan di awal kalimat. Ini nampaknya bertujuan untuk memberi penekanan agar para pembaca dapat memusatkan perhatiannya pada harta yang indah yang harus dipelihara, di samping segala ajaran sehat yang telah mereka dengar dari Paulus.
Jangan biarkan dosa merusak kemurnian hati nurani kita. Dalam suratnya, Paulus mengingatkan bahwa ada orang yang akan murtad. Secara harfiah dalam bahasa Yunani, kata “murtad” dapat diterjemahkan menjadi “mundur” atau “meninggalkan apa yang dipercayai sebelumnya” yang merujuk pada masa depan (1Tim 4:1). Dengan kata lain, perbuatan meninggalkan atau mundur dari iman tidak terjadi secara instan, melainkan melalui sebuah proses dan bisa terjadi di masa depan kepada orang yang sejak semula tidak menjaga hati nuraninya.
Dalam melayani Tuhan, meskipun Rasul Paulus mengalami banyak kesengsaraan, ia tidak melepaskan kepercayaannya kepada Yesus Kristus. Dari awal, hati nuraninya bersih dan murni untuk Tuhan. Walaupun demikian, Rasul Paulus menasihati kita untuk berhati-hati. Mengapa demikian? Karena jika kita mulai kehilangan kepercayaan kepada Tuhan dan kebenaran-Nya, sedikit demi sedikit hati nurani kita pun akan terkikis. Seperti yang dikatakan Paulus, “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.” (1Tim 4:1-2).
Rasul Paulus dengan jelas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian akan ada orang yang murtad, lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. Jika meninggalkan kebenaran, kita akan menjadi milik kegelapan. Ingatlah, Tuhan akan menghakimi dan menghukum kita.