SAUH BAGI JIWA
“Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Matius 22:21)
“Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Matius 22:21)
Kita pasti pernah mendengar tentang perpuluhan, baik dari khotbah di kebaktian umum, Sekolah Sabat atau Sekolah Minggu. Walaupun anak-anak remaja umumnya belum mempunyai penghasilan sendiri, saya yakin kita memiliki kerinduan untuk memberikan perpuluhan dari uang jajan harian, mingguan, atau bulanan.
Mengapa kita memberikan perpuluhan? Karena semua yang kita miliki adalah dari Tuhan (Rm 11:36). Pernahkah kita merenungkan bahwa Tuhan telah memberikan banyak hal dalam hidup kita? Contoh sederhana yang mungkin bisa kita hitung adalah berapa harga nafas yang Tuhan berikan kepada kita dalam satu hari? Per Juni 2022, harga oksigen per satu kubik atau seribu liter di kota Jakarta berada di kisaran Rp. 685,000. Menurut referensi, manusia menghirup sebanyak 7-8 liter oksigen per menit. Maka, harga oksigen per satu hari sekitar 7,9 juta Rupiah, dan per satu bulan kurang lebih sekitar 237 juta Rupiah. Bayangkan, itulah nilai Rupiah yang harus kita bayarkan jika oksigen yang kita hirup di udara bebas dipungut biaya. Itu baru perkara bernafas, belum lagi harga kesehatan lainnya, bumi yang kita tempati dan lain sebagainya.
Jumlah 10% dari penghasilan pendapatan kita sesungguhnya tidak bisa dibandingkan dengan berkat yang Tuhan telah berikan kepada kita setiap hari. Abraham, bapa orang beriman, telah memberikan teladan kepada kita mengenai perpuluhan. Abraham menyadari, bahwa semua yang dia dapat adalah dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. Perpuluhan adalah kewajiban umat percaya: “Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.” (Ul 14:22). Orang Lewi yang bekerja di rumah Tuhan pun juga memberikan perpuluhan.
Tujuan kita memberikan perpuluhan, adalah selain untuk membalas kasih Tuhan, juga untuk belajar takut akan Tuhan. “Di hadapan TUHAN, Allahmu, di tempat yang akan dipilih-Nya untuk membuat nama-Nya diam di sana, haruslah engkau memakan persembahan persepuluhan dari gandummu, dari anggurmu dan minyakmu, ataupun dari anak-anak sulung lembu sapimu dan kambing dombamu, supaya engkau belajar untuk selalu takut akan TUHAN, Allahmu” (Ul 14:23). Selain itu, tujuan kita memberikan perpuluhan adalah agar ada kehidupan di dalam rumah Tuhan (Mal 3:6-12), misalnya seperti biaya listrik di gereja, acara gereja, gaji karyawan, dan sebagainya.
Melakukan perpuluhan adalah kewajiban, tidak mengenal orang kaya atau orang miskin. Bahkan janda miskin dapat memberi dari kekurangannya, yaitu semua yang ada padanya, seluruh nafkahnya (Mrk 12:44). Tuhan memberkati anak-anak yang ingin melakukan perintah-Nya. Amin.