SAUH BAGI JIWA
“Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu – namun engkau kaya – dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah Jemaah Iblis.” (Wahyu 2:9)
“Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu – namun engkau kaya – dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah Jemaah Iblis.” (Wahyu 2:9)
Umat di Smirna dapat dilihat dari dua sisi. Secara jasmani, mereka susah dan miskin. Tetapi, pada saat yang bersamaan Allah menyatakan bahwa mereka kaya. Paulus juga menggambarkan dirinya demikian: “Sebagai orang berdukacita, namun senantiasa bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu (2Kor 6:10).
Secara materi, mungkin kita miskin. Namun, dari sudut pandang rohani kita bisa menjadi orang yang kaya (2Kor 8:2,7). Kaya secara materi sebagian besar bergantung pada kemurahan Allah (Ams 10:22). Kaya secara rohani tergantung pada diri kita masing-masing.
Orang-orang yang memfitnah jemaat di Smirna menyebut dirinya Yahudi atau keturunan Abraham. Tetapi, menurut sudut pandang Allah, sebenarnya mereka adalah jemaah Iblis. Paulus menyatakan, “Tetapi Roh dengan tegas menyatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran. Sebab semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa.” (1Tim 4:1,3,5). Firman Allah menegaskan beberapa makanan yang tidak boleh dimakan oleh umat Tuhan (Kis 15:28,29).
Komunitas Kristen yang melarang orang untuk kawin dan tidak memperbolehkan orang makan makanan yang halal menurut firman Tuhan tentulah mengikuti ajaran roh-roh jahat. Itu bukanlah ajaran sehat dari Allah.