SAUH BAGI JIWA
“Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya. Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel, Gilgal, dan Mizpa, dan memerintah atas Israel di segala tempat itu, lalu ia Kembali ke Rama, sebab di sanalah rumahnya dan di sanalah ia memerintah atas orang Israel; dan di sana ia mendirikan mezbah bagi TUHA.N” (I Samuel 7:15-17 )
“Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya. Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel, Gilgal, dan Mizpa, dan memerintah atas Israel di segala tempat itu, lalu ia Kembali ke Rama, sebab di sanalah rumahnya dan di sanalah ia memerintah atas orang Israel; dan di sana ia mendirikan mezbah bagi TUHA.N” (I Samuel 7:15-17 )
Samuel diberikan jabatan hakim, nabi dan imam. Semuanya itu adalah jabatan seumur hidup. Pada zaman itu, posisi sebagai raja pun merupakan jabatan seumur hidup.
Ada dua syarat penting untuk bisa mengemban jabatan seumur hidup ini. Pertama, menjaga kesehatan fisik. Pada awalnya, Imam Eli menjadi pengawas Samuel. Namun, Allah berfirman kepada Eli melalui perantaraan seorang abdi-Nya: “Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?” (1Sam 2:29). Eli, yang bertubuh gemuk, meninggal dalam usia 98 tahun. Ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel selama 40 tahun (1Sam 4:15,18).
Paulus pernah menyinggung perihal makan: “Makanan tidak membawa kita lebih dekat kepada Allah. Kita tidak rugi apa-apa, kalau tidak kita makan dan kita tidak untung apa-apa, kalau kita makan.” (1Kor 8:8). Sebaliknya, Paulus juga mengingatkan Timotius: “Janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit, berhubung pencernaanmu terganggu dan tubuhmu sering lemah.” (1Tim 5:23). Dalam pelayanannya, Paulus seringkali berjalan kaki (Kis 20:13). Petrus dan Yohanes berlari ke kubur Yesus (Yoh 20:3-4). Fisik yang sehat dibutuhkan dalam pelayanan. Karena itu, penting bagi kita agar memperhatikan makanan dan minuman yang kita konsumsi. Berusahalah agar semuanya seimbang dan jangan sembarangan makan.
Kedua, menjaga hati dengan segala kewaspadaan. “Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel. Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba. Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.” (1Sam 8:1-3).
Yudas Iskariot menjadi seorang pencuri. Ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya (Yoh 12:6). Penulis surat Ibrani mencatat: “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu.” (Ibr 13:5a). Hakim yang memutarbalikkan keadilan, yaitu membenarkan yang salah dan menyalahkan pihak yang benar, tidak hanya mencelakai dirinya sendiri; ia juga mencelakai atau merugikan orang benar. Orang benar tersebut bisa kehilangan haknya yang mungkin sangat dibutuhkan oleh seisi keluarganya.
Ketiga, memiliki hati sebagai hamba sepanjang hidup. Para tua-tua menasihati Rehabeam, anak Salomo: “Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka dan menjawab mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka menjadi hamba-hambamu sepanjang waktu.” (1 Raja 12:6-7). Seseorang yang beroleh jabatan seumur hidup sepatutnya memiliki hati seperti seorang hamba seumur hidupnya.
Kitab Suci menuliskan tentang tugas seorang raja: “Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam imam orang Lewi. Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya, supaya jangan ia tinggi hati terhadap saudara-saudaranya, supaya jangan ia menyimpang dari perintah itu ke kanan atau ke kiri, agar lama ia memerintah, ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel.” (Ul 17:18-20). Jabatan seumur hidup juga harus diimbangi dengan membaca firman Tuhan seumur hidup.