SAUH BAGI JIWA
“Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem. Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.” (Kejadian 35:19-20 )
“Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem. Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.” (Kejadian 35:19-20 )
Kitab Kejadian ditulis sekitar tahun 1445-1405 SM. Peristiwa Rahel mati sampai waktu penulisan kitab Kejadian diperkirakan berlangsung selama kira-kira 400-500 tahun. Meskipun telah lama berlalu, tugu kubur Rahel masih ada hingga saat Musa menulis kitab Kejadian tersebut. Beberapa kali Alkitab mencatat hal yang serupa.
Kitab Yosua 7:26 mencatat: “Sesudah itu didirikanlah di atasnya suatu timbunan batu yang besar, yang masih ada sampai sekarang.” Masih dalam kitab yang sama tertulis: “Tetapi menjelang matahari terbenam, atas perintah Yosua mayat mereka diturunkan dari tiang-tiang itu, dan dilemparkan ke dalam gua, tempat mereka bersembunyi. Lalu mulut gua itu ditutupi orang dengan batu-batu besar, yang masih ada sampai sekarang.” (Yos 10:27). Kitab 1Sam.6:18 mencatat hal yang serupa: “[L]agi tikus-tikus emas menurut jumlah segala kota orang Filistin kepunyaan kelima raja kota itu, baik kota-kota yang berkubu maupun dusun-dusun sekitarnya; dan batu besar, yang di atasnya diletakkan mereka tabut TUHAN, di ladang Yosua, orang Bet-Semes itu, adalah saksi sampai hari ini.”
Beberapa tahun lalu kita merayakan satu abad penginjilan Gereja Yesus Sejati di seluruh dunia. Bermula dari daratan Tiongkok, dengan pimpinan Roh Kudus, Injil terus tersebar hingga ke lima benua hingga saat ini. Tentu Allah memakai banyak orang menjadi perintis pembangunan gereja-Nya di berbagai tempat. Dokumentasi yang ada, mulai dari catatan-catatan kesaksian jemaat yang masih hidup, foto-foto, serta arsip-arsip lainnya, memperlihatkan karya Allah yang luar biasa.
Gereja perlu merapikan dokumentasi yang mencatat sejarah perkembangan gereja. Gereja yang belum lama berdiri tidak boleh lalai mengumpulkan dan merapikan sejarah gereja masing-masing sedini mungkin. Jika gereja belum terlalu lama dibangun, tentu masih banyak jemaat yang bisa diminta kesaksiannya.
Namun, bukan hanya mengumpulkan catatan sejarah, hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah mempertahankan kebenaran gereja zaman rasul. Yohanes berkata, “Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: “Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini. Dan jikalau seorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” (Why 22:18-19).
Ketaatan, keberanian dan kerelaan untuk menderita yang dimiliki oleh para pekerja kudus di masa gereja awal kiranya masih bisa ditemukan pada zaman sekarang. Saat dicatat dalam kitab Kejadian, tugu kubur Rahel sudah berumur sekitar 500 tahun. Upaya perintisan gereja sejati akhir zaman baru berusia 100 tahun lebih. Mari kita jaga semangat ini agar jangan sampai hilang.