SAUH BAGI JIWA
“Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”
(Amsal 3:6)
“Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu”
(Amsal 3:6)
Tuhan menyuruh Yosua agar Tabut Perjanjian ada di posisi depan dalam menaklukkan kota Yerikho. Tuhan tidak menginginkan Yosua, seorang pemimpin bangsa Israel, untuk berjalan di depan. Tuhan menginginkan agar bangsa Israel dan Yosua menyadari, bahwa Tuhanlah yang memimpin mereka menaklukkan kota Yerikho. Bukan Yosua, kuda, peralatan, atau kekuatan manusia yang akan menolong mereka.
Terkadang kita mengandalkan uang, teknologi, kekuatan manusia dalam menghadapi permasalah hidup ini. Tuhan tidak suka jika kita mengandalkan hal-hal tersebut.
Sebelum adanya kendaraan, dibutuhkan kuda di dalam peperangan. Jika tidak ada kuda,akan sulit untuk meraih kemenangan. Manusia akan mengandalkan kekuatan kakinya saat berlari. Tetapi Tuhan tidak suka jika kita mengandalkan “kuda” atau “kaki”. “Ia tidak suka kepada kegagahan kuda, Ia tidak senang kepada kaki laki-laki.” (Mzm 147:10) Manusia memang butuh uang, teknologi, sumber daya lainnya. Namun ini semua bukanlah yang terpenting.
Apakah yang terpenting di hatimu? Apakah yang terpenting di dalam hidupmu?
Banyak orang Kristen percaya Tuhan, tetapi tidak sepenuhnya bersandar kepada-Nya. Mereka tidak menempatkan Tuhan yang terdepan dan terutama karena tidak mengedepankan iman. Saat berdoa pun, sudah ada rencana yang mereka tetapkan, dan meminta agar Tuhan memimpin rencana yang telah mereka buat sendiri. Atau menyuruh Tuhan melakukan hal ini dan itu yang sesuai dengan apa yang mereka rancang.
Tuhan berfirman, “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.” (Ams 3:5-7)
Jika kita menempatkan Tuhan yang terdepan, maka Tuhanlah yang akan memimpin kehidupan kita ini. Begitu juga dalam kehidupan bergereja, yang terdepan itu bukanlah pendeta, diaken, diakenis, atau pengurus gereja. Tetapi Tuhan Yesuslah yang terdepan, yang memimpin gereja.
Dalam keluarga, bukanlah suami atau isteri yang menjadi pemimpin. Tuhan Yesuslah yang menjadi pemimpin keluarga. Sehingga satu keluarga dapat bersandar sepenuhnya kepada Tuhan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Saat ini, kita dapat memutuskan, “Siapakah yang terdepan baik dalam hati, pikiran, ucapan dan perbuatan kita?” Imanuel.