SAUH BAGI JIWA
“Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang”
(Lukas 14:17)
“Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang”
(Lukas 14:17)
Lukas 14:15-24 menceritakan perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih ketika mereka diundang untuk datang ke suatu perjamuan. Mereka meremehkan undangan tersebut dan tidak menghargai orang yang mengundang mereka. Mereka mencari-cari alasan agar tidak perlu datang ke perjamuan itu. Penolakan mereka menyebabkan sang tuan rumah marah dan memutuskan untuk mengundang orang-orang lain datang ke perjamuannya.
Sesungguhnya, perumpamaan tentang undangan perjamuan ini merupakan kiasan dari undangan Tuhan kepada orang-orang yang belum percaya. Tuhan ingin agar mereka menerima undangan tersebut dan datang ke perjamuan-Nya. Namun, sama seperti para undangan dalam perumpamaan tersebut, banyak orang menolak untuk datang dan percaya kepada Yesus dengan berbagai alasan. Bagaimana pun kita mendorong mereka untuk datang, mereka tetap menolak. Ada yang berkata, “Saya sibuk” atau “Saya tidak sempat datang ke gereja.” Lainnya berkata, “Nanti saja. Saya lihat dulu pasangan saya nanti beragama apa. Nanti saya ikut dengan dia.” Ada pula yang berpandangan tidak perlu memeluk suatu agama tertentu selama kita berbuat baik kepada orang lain. Sungguh sayang, kesempatan yang begitu berharga dilewatkan begitu saja.
Seringkali, orang hanya berpikir tentang keadaan saat ini dan bukan tentang kehidupan kekal. Mereka memusatkan hati dan pikiran hanya pada perkara-perkara dunia, padahal dunia ini akan musnah. Rasul Petrus berkata, “Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.” (2Ptr 3:10). Jadi, jika pengharapan kita hanya pada dunia ini saja, kita akan kecewa dan semuanya akan menjadi sia-sia.
Ada orang yang memiliki pola pikir yang keliru, yaitu menganggap bahwa dengan berbuat baik saja cukup bagi seseorang untuk masuk ke surga. Titus 3:5 dengan jelas menuliskan tentang hal ini: “Pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.” Kita diselamatkan bukan karena semata-mata berbuat baik. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah percaya kepada Yesus karena Dialah satu-satunya jalan keselamatan. “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6). Setelah beriman kepada Yesus dan mengamalkannya dalam perbuatan, barulah kita bisa memperoleh hidup kekal. Tanpa iman, tidak ada keselamatan.