SAUH BAGI JIWA
“Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka”
(Wahyu 7:17)
“Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka”
(Wahyu 7:17)
Ayat ini adalah nubuat tentang keadaan orang-orang yang telah setia kepada Tuhan selama hidup mereka. Mereka telah bersabar dan bertahan menghadapi kesusahan yang besar dan penderitaan yang berat demi nama Kristus selama hidup mereka di dunia. Mereka telah menjaga perbuatannya tetap bersih dan sesuai dengan kehendak Tuhan. Kepada orang-orang itu, Tuhan telah berjanji bahwa mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi; terik panas matahari juga tidak akan menimpa mereka. Tuhan akan menghapus air mata mereka dan menuntun mereka ke mata air kehidupan (Why 7:16-17).
Dalam menjalani kehidupan, jika kita sedang mengalami pencobaan dan penderitaan yang berat, khususnya karena ingin mempertahankan iman dan hidup yang benar di hadapan Tuhan, ingatlah ayat ini. Mungkin di dalam keluarga, kita adalah satu-satunya orang yang percaya kepada Yesus. Karena itu, kita mungkin dibenci atau ditentang oleh keluarga kita sendiri. Atau, saat menolak melakukan kecurangan dan bekerja sama dengan mereka yang hendak mencari keuntungan dengan cara yang tidak benar, kita dibenci oleh rekan kerja. Teman-teman menjauhi kita karena dianggap sebagai orang yang sok rohani dan fanatik terhadap ajaran agama.
Sesungguhnya, Tuhan Yesus juga telah memperingatkan bahwa kita akan dibenci semua orang karena nama-Nya. Apa yang kita alami sekarang mungkin tidak seberat seperti yang dikatakan Yesus dalam Matius pasal 10, yaitu kita harus siap dianiaya karena Dia. Namun, apa yang kita alami sekarang cukup membuat kita merasa kesulitan dan tidak nyaman.
Rasul Petrus mengingatkan tentang hal ini. “Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu. Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” (1Ptr 4:12-13)
Rasul Yohanes juga berkata mengenai hal penderitaan ini. “Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu.” (Yoh 16:21-22)
Jadi, jika kita menderita karena iman kepada Yesus, ingatlah selalu pada janji Tuhan. Niscaya, kita akan merasa terhibur dan mendapat kekuatan untuk terus bersabar. Kemuliaan yang akan kita terima jauh lebih besar daripada segala penderitaan yang telah atau akan kita alami. Tidak mengapa menderita di dunia, asalkan kita bisa bahagia di surga, karena kehidupan di dunia hanyalah sementara.