SAUH BAGI JIWA
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:11)
“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud” (Lukas 2:11)
Ayat di atas merupakan perkataan yang disampaikan oleh malaikat Tuhan kepada para gembala yang tinggal di padang. Kelahiran Tuhan Yesus ke dunia merupakan anugerah yang sungguh besar bagi umat manusia. Dia adalah Juru Selamat dan kabar sukacita bagi semua orang. Oleh karena itu, malaikat diutus untuk menyampaikan berita gembira ini kepada para gembala.
Namun, mengapa berita kelahiran Yesus ini disampaikan kepada para gembala, bukan kepada raja, para pembesar, orang-orang Farisi atau ahli-ahli Taurat? Bukankah mereka lebih hebat daripada para gembala? Ini menunjukkan bahwa Allah memilih orang-orang yang miskin dan sederhana daripada orang-orang kaya dan terkemuka sebagai kaum yang pertama menerima kabar baik ini.
Orang-orang miskin dan sederhana lebih terbuka dan rendah hati dibandingkan orang-orang kaya dan terkemuka. Selain itu, sasaran utama pengajaran Tuhan Yesus memang ditujukan kepada orang-orang yang miskin dan sederhana karena Tuhan sangat mengasihi orang-orang demikian. Ini menggenapi nubuat yang telah disampaikan Nabi Yesaya: “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara.” (Yes 61:1).
Alasan yang sama juga menjawab mengapa Yesus lahir dalam keluarga tukang kayu, bukan di istana. Berbaring di dalam palungan, bukan di ranjang yang mewah. Dengan berbuat demikian, Yesus juga telah menunjukkan kesederhanaan dan kerendahan hati-Nya sejak awal.
Tujuan kelahiran Yesus adalah memberikan damai sejahtera dan menyelamatkan manusia. Selama ini dosa telah menghalangi hubungan antara manusia dengan Allah. Yesus adalah pendamaian antara Allah dan manusia. Dia ingin menyelamatkan manusia dengan cara melepaskan manusia dari dosa agar kelak dapat memperoleh hidup kekal. Hanya Yesus yang dapat menyelamatkan manusia dari kebinasaan abadi. “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” (Kis 4:12)
Namun, kelahiran Yesus ini baru berguna jika kita menjawab panggilan-Nya. Para gembala yang menyambut kabar gembira ini segera mencari Yesus. Saat mereka menemukan-Nya, mereka memuji dan memuliakan Dia, juga menyampaikan kabar baik ini kepada orang lain. Seharusnya respon kita pun sama. Setelah mendengar kabar sukacita ini, kita harus mencari Yesus dan menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita. Dengan demikian, barulah kita dapat memiliki pengharapan hidup kekal itu.
Setelah kita menerima Yesus, janganlah menyimpannya untuk diri sendiri saja. Kita harus memberitakannya kepada orang-orang lain agar mereka juga mendapat bagian dalam keselamatan Yesus. Seperti yang dinasihatkan oleh Rasul Paulus dalam 1 Timotius 2:3-4, “Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juru Selamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.”