SAUH BAGI JIWA
“Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu” (Matius 13:29)
“Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu” (Matius 13:29)
Jika kita sekilas melihat tanaman gandum dan lalang ketika keduanya mulai bertumbuh, sulit sekali kita membedakannya karena keduanya mirip. Dalam perumpamaan tentang lalang dan gandum ini, Tuhan Yesus mengibaratkan dunia seperti ladang. Di ladang itu, sang penabur menaburkan benih yang baik, yaitu benih gandum. Namun, ketika semua orang tidur, musuhnya menaburkan benih lalang. Seiring berjalannya waktu, keduanya bertumbuh, tetapi tuan ladang itu membiarkan mereka sampai musim menuai tiba (Mat 13:29).
Lalang atau darnel adalah tanaman yang menghasilkan bulir yang mirip dengan gandum, tetapi sesungguhnya keduanya sangat berbeda. Bulir yang dihasilkan tanaman lalang itu berukuran kecil dan berwarna hitam. Isi bulir ini pun berbahaya bagi kesehatan manusia. Sementara, tanaman gandum menghasilkan bulir yang berwarna keemasan dan bermanfaat bagi kesehatan manusia. Bulir-bulir ini baru akan terlihat jelas ketika musim menuai tiba.
Benih baik atau benih gandum menggambarkan anak-anak kerajaan Allah, sedangkan lalang melambangkan anak-anak si jahat (Mat 13:38). Saat ini, kedua benih itu bertumbuh sampai masa menuai tiba, yaitu akhir zaman.
Mengapa benih yang menghasilkan bulir yang berbahaya dibiarkan tumbuh begitu saja bersama dengan gandum?
Matius 13:29 memberitahukan bahwa jika lalang dicabut, bisa saja gandum itu pun ikut tercabut. Alkitab terjemahan bahasa Inggris edisi King James menggunakan kata “uprooted”, yang artinya tercabut hingga ke akarnya. Jika anak-anak si jahat itu dicabut, bisa saja anak-anak Kerajaan Allah itu juga ikut tercabut.
Dalam kehidupan bergereja, mungkin ada orang-orang yang sudah terpengaruh bisikan si jahat dan menjadi “lalang”. Bisa saja “lalang” ini adalah orang-orang yang terpandang di gereja. Namun, jika orang-orang ini dicabut sekarang, sangat mungkin mereka yang betul-betul adalah anak-anak kerajaan Allah akan ikut tercabut. Karena itu, untuk sementara lalang ini dibiarkan tumbuh di antara gandum.
Sebagai anak-anak kerajaan Allah, kita harus senantiasa mengokohkan iman kita dengan memegang ajaran yang sesuai dengan firman Tuhan (Mat 13:38). Jagalah iman yang benar itu sampai kesudahannya kelak. “Berjaga-jagalah! Berdirilah teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!” (1Kor 16:13) Haleluya!