SAUH BAGI JIWA
“Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.” (Amsal 15:27)
Bacaan: Kejadian 30:25-43
“Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.” (Amsal 15:27)
Bacaan: Kejadian 30:25-43
Setelah Yakub bekerja selama 14 tahun kepada Laban dan Rahel melahirkan Yusuf bagi Yakub, ia memberitahukan niatnya kepada sang mertua. Yakub meminta izin kepada Laban untuk pulang ke rumahnya. Hal ini sangatlah masuk akal. Tetapi, Laban adalah seorang yang sangat pandai memperhitungkan sesuatu. Laban ingin Yakub tetap bekerja untuknya. Ia menjanjikan upah jika Yakub mau tetap bekerja baginya. Mari kita renungkan pelajaran apa yang bisa kita tarik dari peristiwa ini.
Saat Yakub berkata bahwa ia ingin pulang ke kampung halamannya, Laban berusaha dengan sekuat tenaga mempertahankan Yakub. Di dalam Alkitab versi bahasa Mandarin, Laban berkata, “Sekiranya aku mendapat kasihmu, kiranya engkau tetap tinggal bersamaku! Telah nyata kepadaku, bahwa TUHAN memberkati aku karena engkau.” (Kej 30:27). Yakub membuat Laban mendapatkan banyak berkat. Fakta ini diakui sendiri oleh Laban. Di satu sisi, ini disebabkan karena Yakub bekerja dengan rajin. Namun, di sisi lain, Tuhanlah yang memberkati kerja keras Yakub (Kej 30:30). Umat Kristen harus menjadi saluran berkat. Tidak peduli di mana pun berada, kita seharusnya membuat orang lain merasakan kebaikan dari segala yang kita lakukan sehingga mereka bisa mengetahui bahwa kita adalah pengikut Yesus dan memuliakan Tuhan.
Upah yang dituntut Yakub adalah kambing domba yang berbintik-bintik dan berbelang-belang. Setelah Laban mendengarnya, ia sungguh gembira. Untuk mendapatkan anak domba yang berbintik dan berbelang-belang, peluangnya sangat kecil. Pada waktu itu Laban memisahkan kambing domba yang berbintik dan berbelang serta anaknya, dan membawa mereka untuk digembalakan di tempat yang jauh. Hal ini membuat peluang Yakub untuk memperoleh upahnya menjadi semakin kecil. Tindakan licik Laban ini sungguh keterlaluan. Hal ini bahkan membuat anak perempuannya membencinya (Kej 31:14). Keserakahan Laban justru membuatnya kehilangan lebih banyak. Peristiwa ini menjadi peringatan bagi kita. Tuhan berkenan kepada orang yang menunjukkan belas kasihan dan melakukan kebenaran dan keadilan kepada orang lain.
Yakub sesungguhnya adalah orang yang memiliki banyak siasat. Menariknya, ia justru mengusulkan cara menghitung upah yang kelihatannya akan membuatnya rugi. Hal ini sangat mungkin karena Yakub telah mengenal keegoisan Laban. Yakub adalah seorang yang sangat pandai. Dari pengalamannya menggembalakan kambing domba, ia mengamati bagaimana kambing domba berkembang biak. Yakub menggunakan dahan hijau dari pohon hawar, pohon badam dan pohon berangan untuk mendapatkan kambing domba yang berbintik dan berbelang-belang. Dia juga secara jeli menentukan musim yang tepat untuk menjalankan siasatnya sehingga ia memperoleh kambing domba yang gemuk dan kuat.
Tindakan yang diambil Yakub juga menunjukkan imannya. Jika bukan karena Tuhan, cara yang digunakan Yakub ini akan gagal. Yakub mengakui bahwa semuanya adalah berkat Tuhan (Kej 31:10-12). Kita harus rajin bekerja agar memperoleh banyak pengalaman dan kepandaian. Namun, kita harus lebih banyak belajar bersandar kepada Tuhan agar rohani kita menjadi maju dan dewasa.