SAUH BAGI JIWA
“Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27:1)
Bacaan: Kejadian 20:1-18
“Tuhan adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?” (Mazmur 27:1)
Bacaan: Kejadian 20:1-18
Ketika Abraham pergi ke Mesir demi mempertahankan hidup dan harta keluarganya, ia meminta Sara, istrinya, untuk menyebut dirinya sebagai saudara perempuannya. Hal ini menyebabkan raja Mesir ingin mengambil Sara sebagai istrinya. Jika bukan karena perlindungan Tuhan, hal buruk dapat terjadi. Kemudian saat Abraham tinggal di Gerar, ia kembali menjadi lemah karena ketakutannya dan mengulangi cara lama untuk melindungi dirinya sendiri.
Dari kedua peristiwa ini, kita dapat melihat kelemahan manusia ketika menghadapi ketakutan atau kekhawatiran. Seperti Abraham, kita pun seringkali mengulangi kesalahan yang sama. Setiap kali melakukan kesalahan, kita bertekad menjadikannya sebagai suatu pelajaran dan tidak akan mengulanginya lagi. Tetapi hal yang seringkali terjadi adalah kita justru terus mengulanginya.
Hanya ada satu cara untuk mengatasi kelemahan ini: Memohon kepada Tuhan Yesus untuk untuk menambahkan iman dan kekuatan kita, melindungi kita, mengampuni semua kelemahan dan pelanggaran kita. Walaupun seringkali gagal, kita dapat kembali bangkit dengan pertolongan Tuhan.
Saat Abimelekh, raja Gerar, terang-terangan ingin menikahi Sara sebagai istrinya, Allah turun tangan dengan memperingatkan Abimelekh melalui mimpi agar tidak melakukan hal itu. Abimelekh membela diri karena ia tidak mengetahui bahwa Abraham berbohong. Tuhan tidak menghukum Abimelekh, bahkan menyebutnya sebagai orang yang lurus hatinya.
Allah mengetahui mana yang benar dan tidak. Allah itu adil. Allah meminta Abimelekh untuk mengembalikan Sara kepada Abraham dan menjelaskan kepadanya bahwa Abraham adalah seorang nabi dan dapat berdoa agar Abimelekh tetap hidup. Meskipun Abraham dalam kelemahannya telah berbohong, Allah memerintahkan Abimelekh untuk memperlakukan Abraham dengan baik dan tetap menghormatinya. Meskipun Abimelekh menegur Abraham, ia tetap memaafkannya sesuai dengan petunjuk Tuhan dan memintanya berdoa agar seluruh keluarganya menjadi sembuh.
Orang yang dipilih oleh Tuhan bisa melakukan kesalahan. Namun, kita harus berhati-hati memperlakukan mereka. Meskipun melakukan kesalahan atau kekeliruan, Tuhan tidak membiarkan mereka diremehkan atau dihina. Orang Israel berdosa dan memberontak terhadap Allah, tetapi Ia menghukum musuh-musuh yang mengambil kesempatan untuk menindas dan menghina mereka. Orang pilihan Tuhan dikasihi dan dianggap berharga oleh Tuhan.
Hal lainnya yang bisa kita pelajari adalah ketaatan Sara. Ia rela berkorban untuk melindungi suaminya dan tidak memandang rendah suaminya, dan bahkan menyebutnya sebagai tuan. Sara dipuji karena ketaatan dan rasa hormat yang ditunjukkannya kepada suaminya (1Pet 3: 5-6). Kiranya para saudari yang telah menikah bisa belajar untuk tunduk kepada suaminya dalam Kristus, menjadi penolong yang baik dan menjadi istri serta ibu yang bijak di dalam Tuhan.