SAUH BAGI JIWA
“Dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian, tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja.” (2 Petrus 2:6-7)
Bacaan: Kejadian 19:1-38
“Dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian, tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja.” (2 Petrus 2:6-7)
Bacaan: Kejadian 19:1-38
Pada malam hari kedua orang malaikat yang disambut oleh Abraham tiba di Sodom. Saat itu, Lot sedang duduk di pintu kota dan melihat mereka. Dengan penuh keramahan, Lot mengundang dan menyambut mereka ke rumahnya. Tak lama kemudian, orang-orang di kota itu berkumpul dan mengepung rumah Lot. Lot diminta untuk menyerahkan kedua tamunya sehingga dapat “dipakai”, dengan kata lain dilecehkan, oleh mereka. Kebobrokan Sodom begitu parah sehingga Allah menurunkan api memusnahkan kota itu. Hukuman itu sudah selayaknya mereka tanggung akibat dosa mereka.
Mari kita melihat keadaan dunia pada hari ini. Manusia demikian jahat, bobrok, dan penuh dengan percabulan. Hal ini tidak berbeda dengan Sodom. Dengan demikian, mereka juga tidak bisa mengelak dari murka Allah.
Lot berusaha melindungi kedua tamunya, tetapi orang-orang di kota itu menyerangnya. Pada akhirnya, malah kedua tamu tersebut melindungi Lot dan menyatakan bahwa mereka adalah utusan Allah. Malaikat itu menyuruh Lot segera membawa seisi keluarganya keluar dari Sodom agar terhindar dari pemusnahan.
Ada tiga peringatan dari peristiwa ini bagi kita. Pertama, menantu Lot tidak percaya pada perkataan Lot tentang rencana Allah untuk memusnahkan kota tersebut. Masalah ini sangat serius, namun menantunya berpikir Lot sedang berbohong. Pada hari ini, apakah orang lain menganggap kesaksian kita sebagai kebohongan? Jika ya, penting bagi kita untuk terus berusaha meyakinkan mereka agar percaya pada pemberitaan kita tentang kebenaran Allah.
Kedua, saat melarikan diri dari keadaan yang berbahaya itu, istri Lot menengok ke belakang dan menjadi tiang garam. Padahal, malaikat sudah dengan jelas berpesan agar ia jangan menengok ke belakang. Pada hari ini banyak orang yang mengetahui bahwa ia sedang berada dalam keadaan yang sangat berbahaya, namun tidak menyadarinya karena matanya tertutup oleh ketamakan dunia.
Ketiga, setelah keluar dari Sodom, kedua anak perempuan Lot memberi anggur kepada ayahnya sehingga ia mabuk. Kemudian mereka tidur dengan ayahnya dengan maksud untuk memperoleh keturunan. Kedua anak Lot pernah tinggal di kota yang jahat sehingga pandangan dan pikirannya terpengaruh menjadi bobrok. Jika kita memperoleh anak dari Allah, kita bertanggung jawab mendidik mereka agar takut dan hormat kepada Allah. Jangan biarkan mereka mengikuti arus dunia.
Allah melindungi Lot sehingga ia bisa keluar dari kota Sodom yang dibinasakan Allah. Allah mengingat dan mendengar doa Abraham. Firman Tuhan berkata bahwa doa orang benar besar khasiatnya. Terkadang untuk sementara waktu, kita tidak melihat hasil dari doa kita. Namun dengan ketekunan dan permohonan yang tak putus-putusnya, anugerah Allah yang berlimpah dan kuasa-Nya pasti akan dinyatakan dalam kehidupan kita.