SAUH BAGI JIWA
“Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu”—Matius 6:3
“Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu”—Matius 6:3
Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti situs media sosial dari salah satu lembaga sosial yang membantu sekolah-sekolah yang ada di pedalaman Indonesia. Sekolah-sekolah yang dibantu oleh lembaga sosial tersebut memiliki kondisi yang memprihatinkan. Genteng yang bocor, plafon yang hampir ambruk, hingga tripleks yang bolong-bolong merupakan hal yang lumrah terlihat pada bangunan sekolah yang akan dibantu lembaga tersebut. Tidak hanya bangunan sekolah saja yang memerlukan bantuan, tetapi murid-muridnya juga membutuhkan bantuan berupa seragam sekolah, alat tulis dan perlengkapan sekolah lainnya. Tidak heran jika lembaga sosial itu tidak hanya menggalang bantuan berupa dana, tetapi juga buku tulis, alat tulis, seragam sekolah, dan perlengkapan sekolah lainnya yang dibutuhkan oleh pihak sekolah dan murid di lokasi yang akan dibantu.
Semua orang bisa ikut serta dalam penggalangan bantuan tersebut. Jika ingin ikut serta dalam penggalangan dana, tidak ada batas minimum uang yang dapat disumbangkan. Sumbangan juga bisa diberikan dalam bentuk barang. Saya pernah menyumbangkan beberapa bungkus buku tulis dan penghapus untuk mereka. Tentu jumlahnya tidak seberapa. Lembaga sosial itu menerimanya dan mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan.
Tuhan Yesus mengajarkan bahwa saat memberikan bantuan kepada orang lain, kita jangan berniat agar dipuji orang, melainkan harus dilakukan dengan tersembunyi (Mat 6:1-4). Dengan kata lain, kita harus melakukannya dengan ketulusan dan kerendahan hati. “Tersembunyi” berarti kita tidak perlu mengumbar identitas diri agar diketahui oleh sang penerima, apalagi memamerkan diri beserta dengan bantuan yang diberikan untuk postingan kita di media sosial. Dengan demikian, “tersembunyi” dapat diartikan bukan hanya tidak mengharapkan balasan dari bantuan yang diberikan, tetapi kita juga melakukannya tanpa motivasi terselubung untuk kepentingan diri sendiri.
Ketulusan dan kerendahan hati dalam memberikan bantuan kepada orang lain bukanlah hal yang dipandang sebelah mata oleh Tuhan. Ketika kita memberikan bantuan dengan tersembunyi maka Tuhan sendiri yang akan membalas perbuatan kita. “Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat 6:4). Kita dapat menjadi saluran berkat-Nya yang penuh dengan ketulusan. Ketika kita menerima berkat dari Tuhan, dengan kasih-Nya kita pun menyalurkan berkat tersebut kepada orang lain sehingga orang-orang yang menerima bantuan tersebut dapat ikut merasakan kasih Tuhan.