SAUH BAGI JIWA
“Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?“
“Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?“
Alkisah ada sebuah toko kelontong yang bernama Toko Maju Tak Gentar. Toko ini dikelola oleh sepasang suami-istri setengah baya, buka dari jam lima pagi – jauh sebelum toko lain buka. Bahkan, ketika toko lain sudah tutup, toko ini masih lanjut buka sampai jam sepuluh malam. Tujuh hari seminggu, tiga puluh hari sebulan, tiga ratus enam puluh lima hari setahun, toko ini selalu buka. Pokoknya tidak ada liburnya. Begitulah Bu Mimin banting tulang setiap hari selama puluhan tahun, dan akhirnya mereka sukses.
Namun sayang, sebelum benar-benar menikmati rumah dan mobil mewah yang diperoleh dari kerja kerasnya, Bu Mimin terserang stroke dan meninggal. Sang suami, Pak Maman tidak kuat hidup ditinggal istrinya, kesehatannya semakin lama semakin menurun. Maka setahun kemudian, Pak Maman pun meninggal. Rumah, mobil mewah bahkan usaha tokonya yang telah dikelola hampir setengah umur hidupnya akhirnya jatuh ke tangan Mumu, sang asisten toko.
Saudaraku, Tuhan menciptakan manusia itu ada masanya. Ada masa untuk lahir, ada masa untuk meninggal, ada masa untuk giat bekerja, ada masa untuk istirahat, ada waktu untuk diri sendiri serta tak kalah penting ada waktu untuk Tuhan. Semua sudah diatur dengan sangat baik.
Janganlah kita habiskan waktu, tenaga, dan pikiran kita hanya untuk bekerja, bekerja dan bekerja; sampai-sampai keluarga, diri sendiri, dan bahkan Tuhan pun tidak kita anggap penting lagi. Akan ada masanya kita tidak bisa bekerja lagi dan tidak bisa menikmati hasil kerja keras yang kita perbuat. Saat itu, penyesalan pun sudah terlambat. Waktu yang sudah terlewatkan tidak dapat kembali.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada esok hari. Maka dari itu, pergunakanlah waktu yang kita miliki dengan sebaik-baiknya, seperti yang tercatat dalam Efesus 5:16, “dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” Kita perlu mengatur waktu kita dengan baik sehingga kita tidak mempunyai penyesalan di kemudian hari. Daripada kita hanya terus mengumpulkan harta di dunia, lebih baik kita mengumpulkan harta di surga dengan mencari Kerajaan Allah dan kebenarannya, senantiasa membina kedekatan hubungan kita dengan Tuhan, sesama saudara-saudari seiman dan anggota keluarga.
Selamat beraktivitas dan Tuhan Yesus memberkati.