SAUH BAGI JIWA
“Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar“
“Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar“
Umumnya, orang tua akan merasa senang dan bangga jika anaknya diterima untuk bekerja di sebuah perusahaan besar dan ternama. Namun, apakah perasaan yang sama juga dirasakan jika sang anak dipanggil dan terpanggil untuk bekerja melayani Tuhan dan gereja-Nya? Penulis kitab
Agar dapat mempersembahkan hasil yang baik, diperlukan persiapan sebelum melayani Tuhan. Persiapan ini harus dilakukan sejak awal seperti halnya Samuel yang melayani sejak masih kanak-kanak. Oleh karena itu, orang tua perlu mempersiapkan anak-anak mereka untuk menjadi pelayan bagi Tuhan sejak dini. Sebelum menjadi pekerja Kristus, kita perlu dilatih dan dibina. Ada berbagai macam wadah pelatihan yang dapat kita ikuti, seperti halnya kelas pendalaman Alkitab, kelas pelatihan penginjilan, kelas pelatihan pengkhotbah, dan berbagai penataran lainnya. Kegiatan ini semua dapat membantu kita untuk memperdalam firman Tuhan dan mempererat persekutuan dengan saudara-saudari seiman.
Selain itu, kita juga harus menjaga kemurnian diri. Meskipun Samuel kecil tinggal di antara anak-anak Imam Eli yang jahat, tapi Samuel tetap bisa berpegang teguh pada perintah Tuhan untuk menjaga kemurnian dirinya (1Sam 2:26). Jika kita ingin dipakai oleh Tuhan, kita juga perlu menyucikan diri dari hal-hal yang jahat sehingga Tuhan akan menguduskan dan memandang kita layak untuk melayani-Nya. Penulis surat
Kita juga perlu berlaku setia dalam perkara kecil. Saat Samuel muda menjadi pelayan Tuhan, dia bertugas untuk membuka pintu rumah Tuhan dan menjaga tabut Allah yang ada di bait suci. Sekilas pekerjaan-pekerjaan Samuel ini terlihat mudah dan sederhana. Namun, sesungguhnya tugas-tugas ini membutuhkan tanggung jawab dan kesetiaan dalam pelaksanaannya. Seperti tugas pelayanan kita saat ini, mungkin terlihat sederhana dan tidak dipandang oleh orang. Tapi jika kita tetap setia dalam perkara kecil, maka Tuhan akan mempercayakan kita tanggung jawab yang lebih besar beserta dengan upah yang dari-Nya (Mat 25:21).
Terakhir, kita perlu taat pada panggilan Tuhan seperti halnya Samuel. Apabila kita sudah siap, maka Tuhan akan memanggil kita untuk melayani-Nya di bidang masing-masing bagi pembangunan tubuh Kristus (Ef 4:11-12). Samuel dipanggil untuk menjadi nabi, Filipus dipanggil untuk menjadi pelayan meja, Dorkas dipanggil untuk menjadi sahabat bagi para janda miskin dan masih banyak tokoh lainnya dengan panggilan mulia. Pada hari ini, apakah kita memiliki kepekaan pada saat Tuhan memanggil kita untuk melayani-Nya? Pekerjaan Tuhan itu sangat luas dan mencakup berbagai bidang kegiatan. Hendaknya kita dapat menaati panggilan-Nya untuk dapat melayani di bidang pelayanan yang sesuai dengan talenta yang sudah diberikan-Nya kepada kita.