SAUH BAGI JIWA
“Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia“
“Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia“
Nabi Samuel adalah seorang nabi yang telah dididik sejak ia kecil. Ibunya, Hana, membawanya ke rumah Tuhan ketika dia masih kanak-kanak dan menyerahkannya kepada Imam Eli. Imam Eli sendiri mempunyai dua anak laki-laki yang juga adalah imam, yaitu Hofni dan Pinehas. Namun, kedua anak Imam Eli tersebut berbuat jahat di mata Tuhan.
Hofni dan Pinehas tidak menghormati Tuhan, mereka mengambil korban persembahan dengan melanggar aturan yang ada. Dengan itu, mereka dikatakan memandang rendah korban untuk Tuhan (1 Sam 2:12-17). Padahal mereka seharusnya menjadi contoh yang baik untuk banyak orang. Sebaliknya, mereka malah menyalahgunakan posisinya, serakah, tidak peka, dan sering mengambil keuntungan dari rakyat.
Sebelum mereka, anak-anak imam besar yang pertama, Harun, telah bertindak tidak pantas dan sebagai akibatnya mereka menerima penghakiman dari Tuhan (Im 10:1-2). Hofni dan Pinehas seharusnya tahu untuk tidak menyalahgunakan posisi kudus mereka, atau jika tidak, mereka akan berakhir seperti anak-anak Harun.
Sementara itu, Samuel bertumbuh baik secara jasmani maupun rohani. Dicatatkan dalam
Pada hari ini kita dapat merenungkan perbandingan di atas, apakah kita lebih seperti Hofni dan Pinehas yang melakukan segala sesuatu dengan cara kita sendiri dan menggunakan otoritas kita untuk mendapatkan yang kita inginkan? Atau apakah kita berlaku seperti Samuel yang semakin besar, semakin disukai Tuhan dan manusia?
Di tengah semua pengaruh dan ajaran yang menyimpang yang ada di sekitar kita, kita harus belajar untuk menjadi seperti Samuel. Kita harus bertumbuh dalam perkenanan Tuhan. Satu-satunya cara untuk bertumbuh dalam kebaikan Tuhan adalah dengan mematuhi perintah-perintah-Nya dan berlaku sesuai dengan firman-Nya.
Tentunya, agar kita bisa melakukan itu, kita juga perlu membaca dan meneliti firman Tuhan. Dengan begitu, kita akan mengetahui apa yang perlu kita lakukan dan apa yang diperkenan Tuhan. Ketika kita berusaha untuk melakukan perintah Tuhan, marilah kita meminta pimpinan dan penyertaan-Nya juga agar kita mempunyai kekuatan untuk melakukannya dengan setia.
Sudahkah Anda membaca firman Tuhan pada hari ini dan berusaha untuk melakukannya? Kiranya firman-Nya dapat membimbing kita untuk bertumbuh, semakin disukai baik di hadapan Tuhan maupun manusia. Tuhan menyertai kita semua.