SAUH BAGI JIWA
“Dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi, semuanya terpenuhi“
“Dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi, semuanya terpenuhi“
Saya menganggap bahwa diri saya adalah orang yang selalu berusaha menepati janji dan memegang ketepatan waktu. Bila berjanji dengan teman atau kolega, hampir tidak pernah terlambat dan bila memungkinkan saya akan datang lebih dulu, tidak ingin membiarkan orang lain menunggu. Sering kali saya mencatat janji-janji penting dan mengingatnya, sehingga hampir tidak pernah melalaikannya.
Pada suatu kali, saya memesan karangan bunga untuk seorang kenalan di luar kota. Pada masa itu, belum ada pemesanan online dan transfer dengan mudah seperti sekarang. Oleh karena itu, saya meminta bantuan seorang kawan untuk memesankan dan membayarkannya terlebih dahulu. Saya bahkan berjanji akan segera menggantinya.
Namun, ternyata saya melupakannya sampai berbulan-bulan lamanya. Sampai suatu hari, kawan saya mengingatkan dengan nada jengkel bahwa saya belum memenuhi janji saya. Saya sangat terkejut dan mengingat-ingat kembali, dan ternyata benar, saya belum membayarnya. Saya begitu terpukul, mengapa saya sampai melupakannya? Mengapa saya tidak mencatatnya? Saya segera meminta maaf berulang kali dan membayarkannya. Akibatnya, hubungan dengan teman tersebut agak renggang karena peristiwa yang amat sangat saya sesali. Padahal sebelumnya saya merasa bahwa saya adalah orang yang menepati janji dan tepat waktu. Ada sebuah perkataan bijak, “Kepercayaan hanya bisa didapat dari janji yang ditepati.” Dengan kata lain, kepercayaan akan berkurang karena satu peristiwa tidak menepati janji.
Tidak demikian halnya dengan Tuhan. Manusia bisa lalai dan lupa, tetapi Tuhan tidak pernah lupa dan lalai. Menjelang bagian akhir kitab Yosua, sang penulis mengingatkan pembaca bahwa dari segala yang baik yang dijanjikan Tuhan kepada bangsa Israel, semua telah dipenuhi.
Ketika bangsa Israel akan dibawa keluar dari Mesir, Allah berjanji akan melepaskan mereka dari kerja paksa dan perbudakan bangsa Mesir. Allah akan mengangkat mereka menjadi umat-Nya dan membawa mereka ke negeri yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub. Janji itu telah dipenuhi ketika mereka berhasil merebut tanah Kanaan, menduduki negeri itu dan menetap disana. Tuhan juga mengaruniakan keamanan ke segala penjuru dan tidak ada musuh yang tahan berdiri menghadapi mereka, semua musuh bangsa Israel diserahkan Tuhan kepada mereka (Yos 21:44).
Demikian juga dengan janji Tuhan kepada kita. Tuhan akan datang yang kedua kali dan memberikan keselamatan bagi kita orang yang percaya. Dia akan menepatinya dan Dia mengingatkan kita untuk tetap bersandar dan beriman kepada-Nya. Seperti yang dicatatkan oleh Rasul Petrus, “Tuhan tidak lalai menepati janjiNya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai suatu kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat” (2Pet 3:9). Tuhan sabar di dalam mendidik kita dan selalu memberi kesempatan untuk bertobat dan berbalik kepada-Nya. Marilah kita juga meneladani kesetiaan-Nya dan dengan ketaatan dan kesabaran menunggu penggenapan janji-Nya. Haleluya!