SAUH BAGI JIWA
“Berkatalah bani Yusuf kepada Yosua, demikian: “Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, karena TUHAN sampai sekarang memberkati aku?“
“Berkatalah bani Yusuf kepada Yosua, demikian: “Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, karena TUHAN sampai sekarang memberkati aku?“
Perbuatan menerima tentu akan lebih mudah daripada memberi. Sebaliknya, perbuatan memberikan sesuatu cenderung lebih sulit dari pada menerima. Ketika seseorang hendak melamar pekerjaan dalam suatu perusahaan, tentu banyak pertimbangan yang menjadi pemikiran orang tersebut: Di bagian apa mereka akan ditempatkan, seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh, jaminan apa yang akan didapatkan, fasilitas apa yang akan mereka terima dari perusahaan tersebut. Sebaliknya, diterima atau tidak lamaran tersebut tentu bergantung pada apa yang dapat diberikan atau dikontribusikan orang tersebut terhadap perusahaan yang dilamarnya.
Bani Yusuf adalah kelompok orang dengan jumlah yang sangat banyak dan besar bahkan mereka sendiri yang berkata “padahal aku ini bangsa yang banyak jumlah nya..” Tuhan memberkati mereka sehingga mereka boleh menjadi suku dengan jumlah yang banyak.
Namun, berkat yang Tuhan berikan kepada mereka justru membuat mereka menjadi pribadi yang pasif. Mereka hanya bersikap menuntut untuk mendapatkan lebih lagi dan ingin mendapat bagian pusaka yang lebih banyak lagi. Mereka menuntut kepada Yosua dengan pertanyaan: Seberapa besar bagian mereka? Seberapa besar milik pusaka mereka?
Tetapi mereka tidak mengevaluasi diri: Usaha apa yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan bagian milik pusaka itu? Mereka hanya berkata, “Mengapa engkau memberikan kepadaku hanya satu bagian undian dan satu bidang tanah saja menjadi milik pusaka, padahal aku ini bangsa yang banyak jumlahnya, karena TUHAN sampai sekarang memberkati aku?”
Bani Yusuf enggan untuk menjadi aktif di dalam mengusahakan tanah pusaka, sebab mereka merasa bahwa pekerjaan untuk menghalau orang-orang Kanaan yang memiliki kereta besi adalah suatu hal yang sulit untuk dilakukan (Yos 17:16-18). Padahal mereka adalah bangsa yang banyak jumlahnya dan yang mempunyai kekuatan yang besar. Namun, Mereka tidak berinisiatif untuk berusaha dalam mendapat bagian pusaka itu. Yang mereka pikirkan hanyalah seberapa besar bagian mereka, bukan usaha apa yang bisa mereka lakukan untuk mendapatkan milik pusaka mereka.
Pada hari ini, renungkanlah: Seberapa besar bagian yang akan kita ambil dalam pekerjaan pelayanan Tuhan? Usaha apa yang bisa kita lakukan untuk Tuhan? Seringkali kita hanya menuntut hal apa yang seharusnya kita terima; berkat dan keuntungan apa yang akan kita dapat ketika kita mengikut Tuhan. Namun, apakah kita sudah renungkan usaha apa yang sudah kita lakukan untuk Tuhan? Apakah kita juga aktif ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan?
Sebagai anggota keluarga Allah, marilah kita bersikap aktif dan berinisiatif untuk melayani Tuhan dan gereja-Nya dan memberikan yang terbaik bagi-Nya. Sebab Tuhan Yesus sendiri telah mengatakan, “Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Haleluya!