SAUH BAGI JIWA
“Perempuan itu pun berkata: ‘Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi.’ Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela“
“Perempuan itu pun berkata: ‘Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi.’ Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela“
Jika kita membaca silsilah keturunan Yesus pada kitab Injil Matius, kita akan mendapati nama Rahab, seorang perempuan sundal, tercatat di dalamnya. Sebagai manusia, kita bisa berpikiran, “Tuhan adalah Allah yang Maha Kudus. Bagaimana mungkin Rahab, perempuan sundal, seorang yang berdosa, bisa menjadi bagian dalam rencana keselamatan Allah yang sempurna?” Tetapi inilah kehendak Allah yang jauh melebihi pemikiran manusia.
Setelah Rahab menyembunyikan kedua orang pengintai Israel di rumahnya, dia pun membuat perjanjian dengan mereka. Kedua orang itu berkata agar Rahab mengikatkan tali dari benang kirmizi pada jendela dan mengumpulkan seluruh kaum keluarganya di rumahnya dan tidak boleh ada yang keluar dari rumahnya. Maka Rahab pun melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan para pengintai itu kepadanya. Dari hal ini, kita bisa melihat bagaimana iman Rahab yang percaya dan taat sepenuhnya, sehingga membuat dirinya dapat diselamatkan.
Hari ini, kita sebagai bangsa Israel rohani, umat pilihan Tuhan, apakah kita juga memiliki iman seperti Rahab, yang percaya dan taat sepenuhnya kepada perintah Tuhan?
Di dalam pekerjaan, andaikata perusahaan menuntut kita datang ke tempat kerja pukul delapan pagi. Bukankah kita akan dengan taat datang jam delapan, bahkan kita akan datang lebih awal agar tidak terlambat? Inilah ketaatan.
Di dalam berkendaraan, kita dituntut memakai helm ketika berkendara dengan motor atau dengan sabuk pengaman ketika mengendarai mobil. Kita juga dituntut berhenti ketika lampu lalu lintas berwarna merah. Bukankah semua itu dapat dengan mudah kita taati, karena hal itu demi keselamatan kita sendiri?
Ketika kita membuat paspor, kita juga dituntut untuk melengkapi seluruh persyaratan yang dibutuhkan. Bukankah kita dengan senang hati akan memenuhi seluruh persyaratannya?
Dalam Firman-Nya, Tuhan telah memberikan perintah-perintah-Nya. Ia juga telah memberitahukan jalan yang benar yang harus kita tempuh agar kita diselamatkan. Dalam Firman-Nya, Tuhan juga telah memberikan persyaratan-persyaratan untuk membuat paspor menuju Surga. Seperti kita menaati peraturan perusahaan ataupun lalu lintas, dan dengan senang hati memenuhi persyaratan untuk membuat paspor, marilah kita juga dengan senang hati menaati setiap Firman Tuhan. Terlebih, hal inilah yang bisa menyelamatkan kita masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Seperti Rahab, yang dengan taat melakukan apa yang diperintah kepadanya, marilah kita juga dengan taat melakukan seluruh Firman Tuhan. Haleluya!