SAUH BAGI JIWA
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia“
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia“
Jika kita pernah hiking atau mendaki gunung, ada banyak petunjuk yang harus diikuti. Namun, seringkali kita diingatkan agar berhati-hati terhadap petunjuk palsu yang dibuat oleh para pendaki yang nakal dengan maksud untuk menyesatkan orang. Kita harus waspada terhadap petunjuk yang sepertinya menunjukkan jalan pintas yang lebih singkat, tetapi ternyata menyesatkan.
Bagaimana kita bisa mengetahui mana petunjuk arah yang benar? Tentunya petunjuk arah yang resmi dibuat atau dipasang oleh instansi berwenang yang bertanggung-jawab atas wilayah tersebut; sedangkan petunjuk arah yang dibuat oleh oknum ataupun oleh para pendaki nakal sama sekali tidak memiliki keseragaman–bahkan cenderung dibuat secara asal-asalan ataupun dengan bahan seadanya. Intinya adalah: Jangan mudah percaya. Perhatikan dan bandingkan dengan petunjuk arah yang resmi agar tidak tersesat.
Contoh di atas sesungguhnya dapat memberikan kita pengajaran rohani di saat kita sedang dalam persimpangan untuk memilih mana petunjuk arah yang benar di dalam jalan hidup kita. Nenek moyang kita, Adam dan Hawa terbujuk oleh si jahat yang memutarbalikkan firman Allah dengan kata-kata yang manis; oleh karena mereka tidak memperhatikan, meneliti dan membandingkan dengan sungguh-sungguh firman Allah dengan perkataan manis si jahat. Akibat mudah percaya, akhirnya mereka jatuh dalam dosa.
Penulis kitab Ulangan 13:1-5 pun pernah memperingatkan bangsa Israel agar tidak mudah percaya dengan perkataan bujukan yang mengajak mereka untuk mengikuti dan berbakti pada allah lain yang tidak mereka kenal–sekalipun perkataan tersebut keluar dari seseorang yang mengaku dirinya sebagai nabi atau pemimpi!
Demikian pula pada hari ini, firman Tuhan senantiasa mengingatkan kita untuk waspada dan berjaga-jaga terhadap penyesatan, agar kita tidak mudah percaya apalagi terpengaruh dengan ajakan yang bisa menjauhkan diri kita dari Tuhan. Tuhan Yesus pernah berkata, “Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.”
Penulis surat
Sekarang ini, berbagai bentuk penipuan melalui pesan di akun media sosial semakin marak. Tentunya kita tidak mudah percaya terhadap pesan yang memberitahukan kita bahwa kita mendapat hadiah sejumlah uang dengan cara mentransfer biaya administrasinya ke rekening bank tertentu. Dengan waspada dan berhati-hati, kita telusuri keaslian pemberitahuan tersebut, apakah benar bahwa pengumuman itu memang bersumber dari pihak-pihak yang dimaksud.
Jika pesan di akun media sosial saja kita begitu berhati-hati, apalagi terhadap pengajaran-pengajaran yang menyimpang dari kebenaran firman Tuhan! Sudah seharusnya kita lebih berhati-hati dan waspada di dalam menguji, memeriksa dan meneliti kebenarannya apakah perkataan yang disampaikan sesuai dengan kebenaran dan kehendak Allah.
Janganlah mudah percaya terhadap berbagai pengajaran, apalagi tanda-tanda mukjizat ataupun pekerjaan roh; melainkan ujilah, telusuri kebenarannya dalam firman Tuhan dan yang terpenting, telitilah apakah memang hal tersebut bersumber dan berasal dari Allah. Dengan demikian, kita akan terbebaskan dari pengaruh yang dapat menyesatkan kita dari kasih dan kebenaran Bapa kita di sorga. Amin.