SAUH BAGI JIWA
“Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu“
(Yosua 6:20b)
“Maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka memanjat masuk ke dalam kota, masing-masing langsung ke depan, dan merebut kota itu“
(Yosua 6:20b)
Yerikho merupakan kota yang sangat kuat. Dikelilingi oleh tembok yang tebal sebagai perlindungan bagi para penduduknya. Hasil penemuan arkeologi menjelaskan bahwa tembok Yerikho terdiri dari dua lapis tembok yang ketebalannya masing-masing 1,8 meter dan 3,6 meter, yang tingginya 9 meter. Begitu besarnya tembok tersebut sehingga orang dapat mendirikan rumah di atasnya, seperti yang dicatat dalam Yosua 2:15.
Ketika orang Israel hendak merebut kota Yerikho, mereka telah menutup pintu gerbangnya rapat-rapat, sehingga tidak ada orang yang keluar ataupun masuk. Dengan kondisi seperti itu, tampaknya mustahil bagi orang Israel untuk masuk dan menguasai kota tersebut. Jangankan menguasai, untuk masuk saja sulit. Namun, bagi Tuhan tidak ada yang mustahil! Tuhan telah berfirman bahwa Dia akan menyerahkan kota itu ke tangan Yosua, maka hal itu pasti akan terjadi.
Untuk bisa merebut kota Yerikho, Tuhan memerintahkan beberapa hal yang harus dilakukan oleh orang-orang Israel. Selama enam hari pertama, mereka harus mengelilingi kota itu satu kali. Mereka tidak boleh bersorak ataupun mengeluarkan suara, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala di depan tabut Allah. Sedangkan pada hari ketujuh, mereka harus mengelilingi kota itu tujuh kali, sedang para imam meniup sangkakala.
Di bawah pimpinan Yosua, orang Israel melakukan tepat seperti yang diperintahkan Tuhan kepada mereka. Dan seperti yang telah difirmankan Allah, pada putaran ketujuh di hari ketujuh itu, ketika mereka bersorak dengan nyaring, runtuhlah tembok itu! Tembok yang sangat tebal, tinggi, dan besar itu runtuh dalam sekejap mata! Sungguh perbuatan Tuhan yang luar biasa! Mukjizat terjadi karena orang Israel sungguh-sungguh taat mengikuti perintah Tuhan.
Demikianlah, untuk mendapatkan janji Tuhan, seperti apa yang telah difirmankan-Nya dalam Alkitab, kita harus taat sepenuhnya pada perintah Tuhan. Kita harus melakukan segala sesuatu sesuai apa yang dikehendaki Tuhan, bukan menurut keinginan kita sendiri. Ketika kita menghadapi permasalahan yang berat seperti tembok Yerikho, ketaatan kepada Tuhan harus diutamakan. Jangan demi menyelesaikan masalah atau demi mewujudkan keinginan, kita menggunakan pemikiran kita sendiri dan menghalalkan segala cara. Kita tidak boleh bersikap kompromi terhadap kebenaran, melainkan senantiasa taat dan takut akan Tuhan. Maka, apa yang tampaknya mustahil, dapat terjadi. Seperti Yeremia 32:27 mengatakan, “Sesungguhnya, Akulah TUHAN, Allah segala makhluk; adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk-Ku?”
Biarlah kita bisa meneladani ketaatan Daud, belajar dalam kondisi apapun kita mau menjadi seorang yang taat dan berkenan kepada Tuhan, sehingga Tuhan mengatakan kepada Daud dalam