SAUH BAGI JIWA
“Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!“
“Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!“
Mengabarkan Injil adalah perintah Tuhan. Seperti dikatakan dalam Matius 28:19-20, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Karena ini sebuah perintah, maka setiap orang yang percaya Yesus, sudahlah tentu harus mengabarkan Injil.
Ketika dipanggil menjadi orang percaya, Paulus memahami akan hal ini. Maka dia begitu bersemangat, bahkan mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengabarkan Injil. Dan itulah yang Paulus lakukan. Dia terus mengabarkan Injil ke tempat di mana orang-orang belum mengenal Yesus. Sehingga, dengan pelayanan Injil yang dilakukan Paulus, firman Tuhan dapat terus tersiar ke berbagai tempat.
Seperti inilah Tuhan Yesus juga mengharapkan kita semua, orang-orang yang percaya kepadanya, untuk memberitakan Injil. Tentunya kita ingin seluruh anggota keluarga kita diselamatkan. Kita juga ingin teman-teman terdekat kita diselamatkan. Tetapi, Apakah kita sudah melakukan perintah Tuhan untuk memberitakan Injil kepada mereka? Bagaimanakah mereka akan diselamatkan kalau tidak ada yang memberitakan Injil kepada mereka?
Kita mungkin merasa sungkan untuk membicarakan tentang iman kepercayaan kita ataupun tentang Tuhan kepada orang lain. Ada banyak ketakutan dan kegelisahan yang kita rasakan dalam hati kita. Inilah yang juga dialami Petrus dan murid-murid yang lain sebelum mereka menerima Roh Kudus. Tetapi setelah Roh Kudus turun, Petrus menjadi orang yang begitu berani dalam memberitakan Injil.
Demikian juga Paulus. Dia begitu berani mengabarkan Injil. Tetapi Paulus mengatakan bahwa hal itu bukanlah karena dirinya sendiri, tetapi karena Roh Kudus. Seperti yang dikatakan Paulus kepada jemaat di Tesalonika: “Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu” (1 Tes 1:5).
Oleh karena itu, kita juga mau berdoa! Mohon Roh Kudus agar memenuhi hati kita, memberikan kita kekuatan dan keberanian untuk memberitakan Injil. Dan, mulailah untuk memberitakan Injil kepada keluarga dan teman-teman kita! Tuhan Yesus menyertai kita!