SAUH BAGI JIWA
Dalam berbagai film, perasaan jatuh cinta seringkali digambarkan dengan mengisahkan mengenai seseorang yang berada di tengah keramaian, lalu dalam waktu yang singkat pandangannya tertuju ke arah orang yang ia kasihi, walaupun orang tersebut berada di antara ratusan orang lainnya. Hal inilah yang terjadi ketika seseorang jatuh cinta, mereka akan dengan mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada orang yang ia kasihi.
Demikianlah jika kita mengasihi Tuhan. Kita akan dapat dengan mudah memusatkan perhatian kita kepada-Nya, karena hati kita tertuju kepada-Nya.
Di dalam Amsal 23:26, Raja Salomo menuliskan “Hai anakku, berikanlah hatimu kepadaku, biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku.” Ayat ini berbicara mengenai hikmat, dan sumber dari segala hikmat dan pengetahuan manusia adalah Tuhan. Secara tidak langsung, ayat ini berbicara mengenai panggilan Tuhan agar kita memberikan hati kita kepada-Nya.
Dalam bahasa aslinya, kata ‘hati’ dalam ayat ini berarti pemikiran, pengetahuan, ingatan, perenungan, tekad, serta jiwa. Jadi “berikanlah hatimu kepadaku” maksudnya adalah Tuhan menghendaki kita untuk memberikan semua dari apa yang ada pada diri kita, yaitu semua perhatian kita kepada-Nya. Dengan demikian, yang menjadi raja di dalam hati kita adalah Tuhan, dan Tuhanlah yang akan menjadi pusat dari kehidupan kita.
Dan kata ‘senang’ dalam Amsal 23:26 berarti menyukai, menerima, serta memuaskan. Jadi “biarlah matamu senang dengan jalan-jalanku” maksudnya adalah Tuhan menghendaki agar kita dapat menyukai berjalan di jalan-Nya yang benar.
Kedua hal ini menjadi renungan bagi diri kita: Apakah Tuhan telah menjadi raja di dalam hati kita? Atau adakah hal-hal lain yang lebih banyak kita pikirkan daripada kita memikirkan Tuhan?
Dan ketika kita menjadi percaya, adakah kita merasakan sukacita ketika mengikuti jalan Tuhan? Atau sebaliknya, justru menjadi beban bagi kita?
Untuk menjadikan Tuhan sebagai raja dalam hati dan pusat perhatian hidup kita tentunya bukan perkara yang mudah. Ada banyak hal yang dapat mengalihkan perhatian kita daripada-Nya. Tetapi hari ini, kita kembali diingatkan, agar kita memberikan hati kita kepada-Nya dan menyukai jalan-jalan-Nya.
Mohon Tuhan membantu kita untuk melakukannya. Haleluya!