SAUH BAGI JIWA
“Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut“
(Amsal 11:4)
“Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut“
(Amsal 11:4)
Penulis Amsal berkata bahwa pada hari kemurkaan harta tidak berguna. Mengapa demikian? Karena harta bersifat fana. Ia dapat menjadi rusak karena ngengat dan karat atau lenyap karena musibah yang menimpa atau dicuri orang. Lagipula, ketika kita meninggal, semua harta itu pasti tidak akan dapat kita bawa.
Harta bisa membuat kita meninggalkan Tuhan. Seseorang yang memiliki banyak harta sangat mudah tergoda untuk bergantung kepadanya daripada kepada Tuhan. Banyak orang kaya tidak lagi membutuhkan Tuhan karena merasa segala kebutuhan mereka telah bisa dipenuhi dengan uang dan mereka bisa meraih apa saja di dunia ini dengan kekayaan yang mereka miliki.
Lukas 12:34 berkata, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Tuhan menghendaki agar kita mendahulukan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Jika hati kita melekat kepada harta sehingga mendahulukannya lebih daripada Tuhan, kita telah melanggar perintah Tuhan. Murka Tuhan bisa menimpa kita. Pada saat itu, barulah kita menyadari bahwa harta tidak akan bisa menyelamatkan kita.
Sesungguhnya, hal yang paling kita butuhkan ketika hari kemurkaan itu datang adalah firman kebenaran. Jika kita menerima dan menyimpan firman Tuhan, serta memohon hikmat dari Tuhan, kita akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan tentang Allah. Kita akan berjalan dalam kebenaran, keadilan dan kejujuran. Kita tidak akan melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan atau apa yang bertentangan dengan firman-Nya. Niscaya, kita juga akan menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi.
Jika kita menjalani kehidupan secara demikian, keselamatan akan menjadi milik kita. Saat hari penghakiman tiba, kita akan disambut dan berada bersama-sama dengan Tuhan. Seperti dituliskan oleh Nabi Yehezkiel, “Kalau seseorang adalah orang benar dan ia melakukan keadilan dan kebenaran,hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap mengikuti peraturan-Ku dengan berlaku setia — ialah orang benar, dan ia pasti hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH” (Yeh 18:5, 9).
Sebagai orang Kristen sejati, seharusnya kita senantiasa mengejar keselamatan yang sejati. Rasul Paulus berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya, tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya” (2Tim 4:7-8). Untuk itu, inilah yang harus kita lakukan: “Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Peliharalah harta yang indah, yang telah dipercayakan-Nya kepada kita, oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita” (2Tim 1:13-14). Marilah kita memelihara harta yang indah itu sampai kita bertemu dengan Tuhan.