SAUH BAGI JIWA
[su_icon icon=”icon: calendar” color=”#d19636″ size=”18″ shape_size=”4″ radius=”36″] Renungan Tanggal: 17 May 2023
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna“
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna“
Orangtua yang dibesarkan dengan menggunakan pendidikan tradisional, dalam menghadapi anak zaman sekarang yang suka memutarbalikkan nilai, sudah tidak bisa memakai teori ‘benar atau salah’ dalam mendidik mereka.
Orang tua harus berlapang dada dan mempunyai hikmat untuk mengerti mereka. Jika tidak demikian, hubungan antara orang tua dan anak tidak akan berjalan baik, terutama dalam hal komunikasi. Ketika jarak semakin lebar, tidak tertutup kemungkinan akan timbul perang dingin antara orang tua dan anak yang tidak berkesudahan. Kalau sampai hal itu terjadi, bukan saja anak-anak tidak menjadi saksi bagi Tuhan, yang paling buruk adalah kehilangan anak yang telah dipelihara dari kecil hingga besar!
Memasuki zaman baru, orang tua memerlukan pandangan baru untuk mendidik anak-anak. Jika tidak, Anda yang menghadapi anak-anak yang pandai memutar-balikkan perkataan, perbuatan dan pandangan nilai tradisional, pasti akan kesulitan mengatasinya.
Banyak ahli pendidikan menganggap bahwa lingkungan berpengaruh langsung terhadap pembentukan karakter anak. Artinya, dalam lingkungannya sendiri, anak-anak akan mendidik dirinya sendiri dan membentuk karakternya sendiri. Karena itu pengenalan akan lingkungan zaman baru adalah salah satu pelajaran yang harus dipelajari orang tua.
Kehidupan yang kaya dan mewah adalah salah satu keistimewaan zaman baru. Di lingkungan keluarga masa kini, sebagian orang tua sibuk mengejar kekayaan dan membiarkan kehidupan rohani si anak terlantar; mereka mungkin lupa bahwa anak membutuhkan banyak sekali kasih sayang orang tua.
Saya teringat seorang teman yang membawa anaknya ke rumah saya untuk bermain. Anak itu mendadak bertanya kepada saya, “Apakah Om setiap hari pulang untuk makan?” Saya berkata, “Tentu saja!” Setelah mendengar jawaban saya anak itu terdiam sebentar, tetapi dengan segera ia berkata, “Papa saya setiap hari juga pulang untuk makan malam, tetapi jam 11 malam!” Saya mendengar dari hatinya yang paling dalam, bahwa ia sangat merindukan kasih sayang ayahnya.
Yang lebih perlu diperhatikan dan dipikirkan oleh orang tua, di dalam lingkungan yang cenderung individualistis dan kurang kasih, banyak elemen karakter manusia yang tidak bisa terbentuk.
Karena itu jika kita mengetahui bahwa anak-anak sekarang tidak memiliki sifat-sifat: mempunyai tekad dan kemampuan untuk menerima kegagalan, rajin, hemat, penuh terima kasih, dan lainnya; janganlah bingung, karena justru kita sendiri yang memulainya. Melihat lingkungan di dunia luar, masyarakat sekarang banyak mengalami godaan hawa nafsu dan penurunan moral. Jika orang dewasa saja terkadang tidak mampu melawan keadaan yang demikian, apalagi anak-anak?
Kita harus tahu hal-hal apa saja yang dipandang dosa oleh Allah. Alkitab lebih jelas memberitahu kita, “Tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah… yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah” (Ef 5:5). Orang tua harus tekun berdoa, karena kita berada di zaman yang tidak menentu, kita semakin memerlukan firman Tuhan sebagai lampu petunjuk.
Pada hari ini kita sudah memasuki zaman baru, yang harus secepatnya dipikirkan adalah, sudah siapkah Anda dalam mendidik anak-anak? Apakah Anda merasakan adanya perubahan besar pada zaman baru ini? Bagaimana Anda dapat menghadapi tantangan dari anak-anak? Kiranya Roh Tuhan memberikan kita kekuatan di dalam menghadapi tantangan zaman sekarang ini.