SAUH BAGI JIWA
“Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia“
“Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan, sebab sia-sia penyelamatan dari manusia“
Sekilas, sebuah bola tennis yang berwarna kuning terang terlihat sederhana. Namun, tahukah Anda bahwa proses produksi bola tennis yang diakui secara internasional harus memenuhi kriteria ukuran, berat dan pantulannya?
Bagian dalam bola tersebut ternyata terbuat dari jenis campuran karet tertentu yang diisi oleh tekanan udara dan kemudian dilapisi oleh kain wool yang ditempa sedemikian rupa hingga menghasilkan gaya aerodinamika tertentu. Bagian dalam dan proses pembuatan bola tennis ternyata lebih rumit dari apa yang terlihat di bagian luarnya.
Sama halnya, kadangkala ketika kita membaca kisah tokoh-tokoh dalam Alkitab, kita hanya “melihat” keberhasilan demi keberhasilan yang mereka capai; tanpa secara seksama “melihat” lebih jauh ke dalam pergumulan dan berbagai kesulitan yang mereka hadapi sebelum mencapai keberhasilan itu.
Seperti halnya kisah Raja Daud. Penulis kitab
Itulah kisah umat pilihan Tuhan, yaitu orang-orang seperti Daud dengan iman yang begitu teguh, begitu rohani dan tidak tergoyahkan; yang seakan-akan tidak dapat disamakan dengan diri kita yang penuh dengan kelemahan, bukan?
Namun, saat kita membaca kitab Mazmur pasal 60, Raja Daud menuliskan peristiwa-peristiwa yang serupa dengan kitab
Sebenarnya, ungkapan-ungkapan yang ditulis oleh Daud begitu mirip dengan apa yang sering kita utarakan pada Tuhan—di saat kita merasa lemah iman dan kurang percaya.
“Ya Allah, Engkau telah membuang kami, menembus pertahanan kami… Engkau telah membuat umat-Mu mengalami penderitaan yang berat… Engkau… yang tidak maju… bersama-sama bala tentara kami?” Demikianlah ungkapan-ungkapan kekecewaan dan ketidak-percayaan Daud yang tertuang dalam kitab Mazmur pasal 60.
Tetapi, penulis kitab Mazmur menegaskan bahwa pada akhirnya, Daud tetap berpegang teguh pada seutas benang iman dan ia memohon, “Berikanlah kepada kami pertolongan terhadap lawan… Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa…” (Mzm 60:11-12).
Di saat itulah kita dapat merasakan bahwa Raja Daud sesungguhnya sama seperti kita dalam segala hal. Jika saja kita mau “melihat” lebih jauh ke dalam kehidupan Raja Daud, maka kita akan mendapatkan kisah pergumulan dan penderitaannya. Ia pun harus berjuang melewati kesulitan, berjuang dengan penuh keraguan dan pertanyaan, penuh rasa tidak aman dan ketakutan.
Pada hari ini, setiap orang bergumul dengan realita kehidupan, baik cobaan, godaan maupun berbagai macam tantangan dan kesulitan. Rasul Petrus di dalam suratnya pernah menegaskan bahwa semua jemaat di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama (1 Pet 5:9).
Oleh sebab itu, tidak ada “manusia super” yang kebal terhadap cobaan dan godaan, ataupun yang “terlalu suci” untuk didekati. Marilah kita saling menopang satu dengan yang lain, mendoakan bagi para hamba Tuhan, para istri pendeta, para aktivis dan sesama jemaat yang berada dalam lembah kekelaman; agar kasih kemurahan Kristus kiranya dapat mengkukuhkan dan menguatkan kita semua untuk dapat memenangkan pertempuran rohani.