SAUH BAGI JIWA
“Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah“
“Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah“
Para orangtua tentu ingin anak-anaknya menjadi baik, hidup benar dan menuruti perkataan mereka. Orangtua juga berharap agar kelak anak-anak mereka dapat menjadi mandiri dan dewasa. Demikian pula Bapa kita di surga. Dia juga menghendaki kita, anak-anak-Nya, senantiasa taat dan melakukan hal yang berkenan kepada-Nya, serta menjadi dewasa secara rohani.
Di dalam Roma 12:1 Rasul Paulus berkata, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Tuhan menghendaki kita menjadi kudus sama seperti Dia yang kudus. Setelah kita percaya kepada Tuhan, tubuh kita menjadi bait-Nya yang kudus. Oleh karena itu, kita harus menjaga hati dan pikiran agar tetap murni, tidak dicemari oleh dosa atau ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Ketika hati dan pikiran kita kudus, perkataan dan perbuatan kita pun akan menjadi kudus karena apa yang berasal dari dalam akan terpancar keluar.
Dunia yang penuh dengan dosa dapat mempengaruhi kita setiap saat. Itulah sebabnya kita harus senantiasa berjaga-jaga dan berdoa. Walaupun hidup di tengah-tengah dunia yang sarat dengan dosa, kita tetap dapat hidup kudus dan sejalan dengan kehendak Tuhan. Dalam segala hal yang kita lakukan, kita harus senantiasa mempertimbangkan apakah hal tersebut berkenan kepada Tuhan atau tidak.
Namun, jangan berhenti sampai di sini. Kita harus senantiasa berusaha agar semakin mengenal Tuhan. Jangan merasa puas dengan pengetahuan tentang Allah yang kita miliki saat ini. Seiring dengan semakin tingginya umur kerohanian kita, pengetahuan dan pengenalan kita tentang Tuhan harus semakin bertambah. Jangan terus menjadi kanak-kanak secara rohani, melainkan bertumbuhlah menjadi dewasa. Jangan selalu ingin dimengerti dan menuntut; berusahalah memahami dan menyenangkan hati Tuhan.
Orangtua mengasuh dan membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan berusaha memenuhi semua kebutuhan kita dan mendidik kita, mulai dari kanak-kanak hingga dewasa. Tuhan sangat mengasihi kita, bahkan melebihi kasih orangtua kita. Sudah selayaknya kita membalas kebaikan Tuhan. Kasihilah Tuhan dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan kita. Utamakan dan kasihilah Dia lebih daripada segala sesuatu. Persembahkan semua yang dapat kita persembahkan; jangan hitung-hitungan dengan Tuhan.
Kita tidak pernah dapat membalas pengorbanan dan kasih orangtua kepada kita, apalagi membalas pengorbanan dan kasih Tuhan kepada kita. Hal yang dapat kita lakukan hanyalah taat, berusaha hidup berkenan kepada Tuhan dan melakukan perintah-perintah-Nya. Inilah persembahan yang harum dan berkenan kepada Tuhan, dan ibadah kita yang sejati. Kiranya Tuhan membantu kita untuk bertumbuh menjadi dewasa secara rohani sehingga kita senantiasa dapat hidup sesuai panggilan-Nya dan melakukan semua yang berkenan kepada-Nya.