SAUH BAGI JIWA
“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda“
(Mazmur 127:4)
“Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda“
(Mazmur 127:4)
Zaman dahulu, orang-orang berburu binatang dengan menggunakan anak panah. Dengan berbahan dari ranting atau potongan kayu yang dipersiapkan sedemikian rupa, anak-anak panah tersebut akan dibawa oleh sang pemanah. Ketika waktunya tiba, maka anak panah tersebut akan dilesatkan menuju sasaran, tidak lagi bersama-sama dengan sang pemanah.
Firman Tuhan mengingatkan bahwa anak-anak, yaitu milik pusaka Tuhan, bagaikan anak-anak panah yang siap untuk dilesatkan. Namun, bagaimana kita mempersiapkan anak-anak kita seperti halnya anak panah?
Ambillah teladan orangtua Musa. Kita dapat memperoleh pelajaran berharga dari pasangan yang hidup empat ribu tahun yang lalu ini tentang bagaimana memanfaatkan kesempatan untuk membesarkan anak-anak kita, mempersiapkan mereka bagaikan anak panah.
Yang membuat mereka berbeda adalah pemahaman mereka akan rencana Tuhan bagi masa depan putra mereka. Mula-mula, mereka mempertaruhkan nyawa demi bayi mereka karena menyadari bahwa dia bukanlah anak biasa. Walaupun takut terhadap peraturan Firaun untuk membunuh setiap anak laki-laki yang baru lahir, dengan berani mereka menentang perintah raja dan menyembunyikan bayi Musa selama tiga bulan (Ibr 11:23).
Mereka pasti punya iman yang luar biasa sampai bisa memikirkan rencana penyelamatan Musa! Berdiri di tepian sungai, mereka melepaskan bayi mereka pada pimpinan Tuhan, membiarkan si bayi melintasi air. Sungguh mengejutkan, Tuhan langsung turun tangan dan membawanya ke istana Firaun. Ibu Musa, melihat kesempatan yang begitu besar, menawarkan diri untuk menjadi inang pengasuh bagi bayi yang baru diadopsi oleh keluarga kerajaan ini. Selama bertahun-tahun, ia mengajarkan segala jalan Tuhan dan membesarkannya sebagai orang Israel sejati. Inilah kisah imannya.
Jadi pertanyaannya adalah: “Benarkah saya punya pengaruh atas anak-anak saya?” Ya, kita bisa sangat mempengaruhi anak-anak kita dengan nilai-nilai dan pengarahan saleh. Tak diragukan lagi, para guru, kakek-nenek, teman-teman, media massa, dan masyarakat juga akan mempengaruhi kehidupan anak-anak kita, tetapi Tuhan bertujuan supaya para orangtua menjalankan peran utama ini, dan kita harus menerimanya dengan berani.
Sementara membesarkan anak-anak atau remaja, kita mungkin tidak tahu bakal tumbuh menjadi seperti apa anak-anak kita nanti. Tetapi dengan bimbingan Tuhan, kita dapat membesarkan mereka dengan hikmat, kekuatan, dan pandangan jauh ke depan yang berasal dari Tuhan. Tuhan sudah lebih dulu mengetahui kehidupan mereka yang sarat makna. Maka menjadi tugas kitalah sebagai orangtua untuk membantu anak-anak kita menemukan rencana-rencana menakjubkan yang telah dipersiapkan oleh Bapa surgawi kita bagi mereka.