SAUH BAGI JIWA
“Pujilah TUHAN, hai jiwaku… dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya“
(Mazmur 103:1-4)
“Pujilah TUHAN, hai jiwaku… dan jangan lupakan segala kebaikan-Nya“
(Mazmur 103:1-4)
Raja Daud pernah menuliskan puji-pujian bagi Tuhan dalam kitab Mazmur. Ia menyuruh jiwa dan segenap batinnya untuk memuji Tuhan yang telah mengampuni segala kesalahannya, menyembuhkan segala penyakitnya, yang menebus hidupnya dari lubang kubur dan yang memahkotainya dengan kasih setia dan rahmat.
Raja Daud mengajak kita, anak-anak Tuhan, untuk memuji nama Tuhan yang kudus dengan segenap batin; bukan hanya melalui bibir, melainkan juga dari dalam lubuk hati yang paling dalam. Kita sering mendengar istilah, “Mohon maaf lahir dan batin,” yang merujuk pada permohonan maaf dari dasar hati, yang dilakukan dengan sungguh-sungguh bukan sekedar ucapan bibir saja. Tuhan Yesus pernah mengutip perkataan dari kitab nabi Yesaya mengenai bangsa yang memuliakan Allah hanya dengan bibirnya, padahal hati mereka jauh dari pada-Nya (Mat 15:8; Mrk 7:6).
Mengapa kita memuji Nama Tuhan dengan segenap hati? Agar kita tidak melupakan segala kebaikan-Nya. Seperti apakah kebaikan Tuhan? Segala kesalahan kita di ampuni dan penyakit kita disembuhkan-Nya. Umumnya, bila kita menderita sakit-penyakit, kita mengkhawatirkan biaya pengobatan yang mahal. Selain itu, kita juga khawatir apakah penyakit yang kita derita akan sembuh. Firman Tuhan mengingatkan bahwa Tuhan adalah dokter di atas segala dokter. Tuhan yang menjamah dan menyembuhkan kita, bahkan menebus hidup kita dari kematian. Sampai ke lubang kubur pun, Tuhan akan tetap menolong kita. Hanya Tuhan-lah yang sanggup berbuat demikian!
Hidup manusia akan berakhir dengan kematian. Ayah, ibu, sanak saudara dan teman tidak dapat lagi menolong kita. Hanya Tuhan satu-satunya yang dapat memahkotai kita dengan kasih dan rahmat-Nya, membangkitkan kita dan mendudukkan kita bersama-sama dengan Tuhan. Kasih Tuhan begitu luar biasa!
Oleh karena itu, bagaimana mungkin kita tidak memuji dan memuliakan nama-Nya dengan segenap hati kita? Tuhan Yesus sungguh mengasihi kita. Apakah yang dapat kita lakukan untuk membalas kasih-Nya yang begitu besar? Jika kita merasa kurang mengasihi, mohonlah kepada-Nya agar Dia menambah kasih kita. Jika kita merasa kurang beriman, mohonlah agar iman kita ditambahkan. Jika kita merasa lemah dan tidak mampu menghadapi pencobaan dan tipu-daya iblis, mohonlah agar Roh-Nya memberikan kuasa untuk mengalahkannya.
Suatu hari kelak, Tuhan Allah kita akan memerintah sebagai raja. Kita pun akan memerintah bersama-sama dengan Dia, setelah kita menang dalam ‘peperangan’ kita di dunia ini.
Agar dapat menang dan memerintah bersama-sama dengan Tuhan, kita harus mempersiapkan diri sejak sekarang. Kita harus hidup sesuai dengan kebenaran Allah. Kita harus hidup seturut dengan kehendak Allah dan meneladani-Nya.
Marilah kita renungkan dan mulailah memuji nama Tuhan dalam segala hal dari lubuk hati kita yang paling dalam atas pemeliharaan yang telah Ia lakukan dalam hidup kita dan juga atas kemuliaan yang akan Ia berikan kelak saat kita bersama-sama dengan-Nya di Kerajaan-Nya.