SAUH BAGI JIWA
“Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus” (Matius 28:8)
Bacaan: Matius 28:1-8
“Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus” (Matius 28:8)
Bacaan: Matius 28:1-8
Pernahkah Anda melihat guntur bersahut-sahutan dengan bunyinya yang menggelegar, tepat di depan mata Anda? Apa yang Anda rasakan? Kedahsyatan bukan? Jantung kita berdebar-debar! Namun di saat yang sama, Anda juga merasa takjub dan kagum di dalam hati Anda.
Demikianlah yang dirasakan oleh Maria Magdalena dan Maria yang lainnya saat mereka pergi melihat kubur Yesus. Saat itu terjadi gempa bumi yang begitu dahsyat. Malaikat Tuhan turun di depan mata mereka dan menggulingkan batu kubur di mana Yesus dimakamkan. Para penjaga yang melihatnya begitu ketakutan, sampai-sampai disebutkan mereka menjadi seperti orang-orang mati. Maria dan para perempuan yang melihatnya juga merasakan ketakutan. Tetapi di saat yang sama, mereka merasakan sukacita yang begitu besar. Mereka merasakan kemahakuasaan Tuhan sehingga semakin takut dan hormat kepada Allah.
Begitu banyak peristiwa, pengalaman dan kuasa Tuhan yang terjadi di dalam hidup kita sehari-hari dari dulu hingga sekarang, khususnya penyertaan Tuhan dalam setiap pekerjaan maupun pelayanan kita. Kita pun seringkali mendengar kesaksian dan mukjizat yang dialami oleh saudara-saudari seiman. Dari pengalaman-pengalaman ini, baik yang kita alami sendiri, maupun yang dialami oleh saudara-saudari seiman, apakah semuanya itu membuat kita semakin merasakan kemahakuasaan dan kedahsyatan Tuhan? Apakah semuanya itu menjadikan kita semakin takut kepada Dia dan semakin menghormati dan berserah kepada-Nya? Di saat yang sama, apakah kita juga merasakan sukacita atas penyertaan dan kuasa Tuhan yang terjadi dalam kehidupan kita? Atau kita menganggapnya sebagai hal yang biasa-biasa saja dan hati kita tidak pernah merasakan apa-apa? Apakah kita tidak pernah menyadari dan dengan mudahnya melupakan peristiwa-peristiwa yang dahsyat itu?
Maria Magdalena merasakan kuasa Tuhan ketika melihat karya Tuhan yang luar biasa. Ia semakin menghormati dan mengagungkan Allah, dan bersukacita atas apa yang terjadi. Kiranya setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita, setiap mukjizat yang kita dengar atau saksikan dapat membuat kita semakin merasakan kuasa Tuhan sehingga kita menjadi semakin takut dan hormat kepada Dia. Haleluya!
SAUH BAGI JIWA
“Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus” (Matius 28:8)
Bacaan: Matius 28:1-8
“Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus” (Matius 28:8)
Bacaan: Matius 28:1-8
Pernahkah Anda melihat guntur bersahut-sahutan dengan bunyinya yang menggelegar, tepat di depan mata Anda? Apa yang Anda rasakan? Kedahsyatan bukan? Jantung kita berdebar-debar! Namun di saat yang sama, Anda juga merasa takjub dan kagum di dalam hati Anda.
Demikianlah yang dirasakan oleh Maria Magdalena dan Maria yang lainnya saat mereka pergi melihat kubur Yesus. Saat itu terjadi gempa bumi yang begitu dahsyat. Malaikat Tuhan turun di depan mata mereka dan menggulingkan batu kubur di mana Yesus dimakamkan. Para penjaga yang melihatnya begitu ketakutan, sampai-sampai disebutkan mereka menjadi seperti orang-orang mati. Maria dan para perempuan yang melihatnya juga merasakan ketakutan. Tetapi di saat yang sama, mereka merasakan sukacita yang begitu besar. Mereka merasakan kemahakuasaan Tuhan sehingga semakin takut dan hormat kepada Allah.
Begitu banyak peristiwa, pengalaman dan kuasa Tuhan yang terjadi di dalam hidup kita sehari-hari dari dulu hingga sekarang, khususnya penyertaan Tuhan dalam setiap pekerjaan maupun pelayanan kita. Kita pun seringkali mendengar kesaksian dan mukjizat yang dialami oleh saudara-saudari seiman. Dari pengalaman-pengalaman ini, baik yang kita alami sendiri, maupun yang dialami oleh saudara-saudari seiman, apakah semuanya itu membuat kita semakin merasakan kemahakuasaan dan kedahsyatan Tuhan? Apakah semuanya itu menjadikan kita semakin takut kepada Dia dan semakin menghormati dan berserah kepada-Nya? Di saat yang sama, apakah kita juga merasakan sukacita atas penyertaan dan kuasa Tuhan yang terjadi dalam kehidupan kita? Atau kita menganggapnya sebagai hal yang biasa-biasa saja dan hati kita tidak pernah merasakan apa-apa? Apakah kita tidak pernah menyadari dan dengan mudahnya melupakan peristiwa-peristiwa yang dahsyat itu?
Maria Magdalena merasakan kuasa Tuhan ketika melihat karya Tuhan yang luar biasa. Ia semakin menghormati dan mengagungkan Allah, dan bersukacita atas apa yang terjadi. Kiranya setiap peristiwa yang terjadi di dalam hidup kita, setiap mukjizat yang kita dengar atau saksikan dapat membuat kita semakin merasakan kuasa Tuhan sehingga kita menjadi semakin takut dan hormat kepada Dia. Haleluya!