SAUH BAGI JIWA
“Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa’”
(Matius 26:28)
Bacaan: Matius 26:26-35
“Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa’”
(Matius 26:28)
Bacaan: Matius 26:26-35
Seberapa ingatkan Saudara akan seseorang yang pernah mentraktir Saudara makan atau memberikan kue ulang tahun kepada Saudara? Saudara mungkin lupa-lupa ingat. Namun bagaimana dengan seseorang yang pernah membantu Saudara dalam kesukaran besar? Usaha Saudara terlilit hutang dan ia memberikan sejumlah besar dana untuk membantu Saudara. Saudara pasti akan lebih mengingatnya, bukan? Lalu bagaimanakah jika ketika Saudara hampir saja tertabrak mobil atau bertemu perampok, seseorang datang menyelamatkan Anda, yang membuat orang tersebut harus mengalami luka, menjadi lumpuh, bahkan kehilangan nyawanya? Tentu seumur hidup Saudara akan mengingatnya, bukan?
Tuhan Yesus, karena kasih-Nya yang begitu besar, datang ke dalam dunia untuk menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan kekal. Darah-Nya harus ditumpahkan demi dosa-dosa kita diampuni, sehingga jiwa kita bisa diselamatkan. Adakah yang lebih bernilai daripada keselamatan jiwa kita? Seperti Firman Tuhan berkata, “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya?” Dan Tuhan Yesus memberikan nyawa-Nya demi jiwa kita ini diselamatkan. Bagaimana mungkin kita melupakan pengorbanan Tuhan Yesus yang sedemikian besar?
Namun terkadang, karena kita tidak melihat dengan mata kepala sendiri peristiwa Tuhan Yesus disalibkan, kita kurang menghargai akan pengorbanan Tuhan Yesus. Atau karena kesibukan di dalam dunia, kita dengan mudahnya dapat melupakan akan Dia, yang telah memberikan nyawa-Nya bagi kita. Karena itulah Tuhan Yesus menetapkan Perjamuan Kudus, agar kita selalu mengingat akan Dia, yang telah mati bagi kita.
Di dalam Perjamuan Kudus inilah kita diingatkan akan kasih dan pengorbanan Tuhan Yesus. Bahwa dengan dosa-dosa kita diampuni, maka kita dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga yang kekal bersama-sama dengan Dia. Dan melalui Perjamuan Kudus inilah, Kristus hidup di dalam kita dan kita di dalam-Nya, sehingga kita memiliki hidup kekal dan pada akhir zaman kita akan dibangkitkan. Bukankah ini sebuah pengorbanan yang perlu kita ingat seumur hidup kita?
Biarlah dengan selalu mengingat akan pengorbanan Tuhan Yesus, bahwa dosa-dosa kita telah diampuni, dan ada suatu tempat indah yang menanti kita untuk hidup bersama-sama dengan Dia selama-lamanya, kita dapat selalu mengucap syukur dan menjalani kehidupan ini sesuai kehendak-Nya. Hidup seperti layaknya anak-anak Allah, selalu percaya kepada-Nya dan mentaati perintah-perintahNya. Seperti Rasul Paulus pernah menasihatkan, agar hidup kita layak di hadapan-Nya serta berkenan kepadaNya dalam segala hal, dan kita memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah. (Kolose 1:10).
Hari ini, di dalam kesibukan kita, marilah kita selalu mengingat akan Tuhan Yesus, yang selalu mengasihi dan yang telah mengorbankan nyawa-Nya untuk kita. Dengan selalu mengingat hal ini, biarlah kita boleh menjalani hidup yang kudus dan berkenan kepada-Nya di sepanjang hidup kita. Haleluya!