SAUH BAGI JIWA
“Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: ‘Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?’”
(Matius 24:3)
Bacaan: Matius 24:1-26
“Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: ‘Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?’”
(Matius 24:3)
Bacaan: Matius 24:1-26
Pernah suatu ketika di internet muncul kehebohan yang menyatakan bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Juni 2020. Isu ini kemudian menjadi trending topic di media sosial. Sebelumnya, isu serupa sempat ramai diperbincangkan dengan mengaitkan tafsiran kalender suku Maya di Amerika Selatan, di mana tafsiran itu menyatakan bahwa bumi akan berakhir pada tanggal 21 Juni 2012. Tetapi kiamat tidak terjadi. Tafsiran yang sama kembali menyatakan bahwa bumi diperkirakan akan berakhir pada tanggal 21 Juni 2020. Ini pun tidak terjadi.
Ketika Yesus berada di Bukit Zaitun, Dia menjawab pertanyaan murid-murid-Nya tentang tanda kesudahan dunia, dan ini menjadi permulaan khotbah-Nya mengenai akhir zaman. Dia memperingatkan murid-murid-Nya untuk mewaspadai tanda-tanda kekacauan yang akan terjadi nanti (ay. 3-8): Di antaranya, akan adanya kepalsuan atau penyesatan (4-5) yang menggunakan nama Yesus dan mengaku dirinya ialah Mesias, serta akan terjadinya peperangan, kelaparan, wabah dan gempa bumi (6-8). Yesus pun berkata bahwa akan terjadi penderitaan yang harus dialami para pengikut Kristus. Terjadi juga kemurtadan (9-12). Tetapi bagi mereka yang bertahan sampai kesudahannya, mereka akan memperoleh keselamatan (13). Karena itu, injil harus tersiar ke penjuru dunia sampai kedatangan Tuhan kedua kalinya, dan orang yang bertahan sampai akhirnya akan memperoleh hidup kekal (14).
Di atas, Yesus telah memberitahukan mengenai tanda-tanda yang akan terjadi menjelang kedatangan Yesus yang kedua kalinya. Karena itu Matius menasehati umat percaya untuk “berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.” (Mat. 24:42) Tidak sedikit perhatian orang-orang Kristen hanya tertuju pada tanda-tanda akhir zamannya, sehingga membuat mereka menjadi gelisah, kuatir dan takut menjelang akhir zaman. Sesungguhnya semua tanda-tanda satu per satu pasti akan tergenapi. Karena itu kita harus berjaga-jaga dengan tetap berpegang teguh dan setia dalam kehidupan Iman sampai akhir kehidupan kita.
Seringkali, karena kegelisahan akan tanda-tanda akhir zaman, kekuatiran kita hanya berpusat pada hal-hal jasmani dan kita hanya berusaha untuk menjauh dari peperangan ataupun wabah agar keamanan, kesehatan ataupun kenyamanan hidup dapat tetap kita peroleh. Namun, pesan Tuhan Yesus yang terutama adalah agar kita berjaga-jaga–bukan sekedar hal jasmani, melainkan dalam iman kerohanian–bagaimana kita dapat tetap menjaga pertumbuhan iman kerohanian dan kedekatan hubungan pribadi kita dengan Tuhan Yesus di tengah-tengah peperangan, kelaparan, wabah ataupun malapetaka. Inilah hal yang terpenting sehingga ketika Tuhan datang kembali untuk yang kedua kalinya, iman kita didapati berkenan di hadapan-Nya. Haleluya, Amin.