SAUH BAGI JIWA
Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam (Amsal 13:9)
Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam (Amsal 13:9)
Pelita adalah benda penerang yang memancarkan cahaya. Di zaman dahulu pelita digunakan untuk menerangi ruangan, kemah dan lain sebagainya. Tanpa pelita, orang akan sulit melakukan segala sesuatu, terutama di dalam ruangan atau tempat yang gelap. Karena itu, pelita sangatlah penting karena dapat memancarkan cahaya yang diperlukan manusia untuk melihat.
Di dalam Alkitab disebutkan tentang pelita yang lain. Siapakah terang ini? Dalam Yohanes 8:12 disebutkan bahwa terang ini adalah Yesus. Sebagai orang-orang yang telah percaya, dibaptis dan mengikut Tuhan Yesus, kita adalah orang-orang yang membawa pelita. Tetapi, pertanyaannya: apakah kita sudah memancarkan terang Kristus dalam hidup kita? Apakah kita senantiasa memancarkan terang ini dalam keadaan apa pun? Bagaimanakah seharusnya kita memancarkan terang Kristus dalam hidup kita?
Dalam Amsal 13:9 disebutkan bahwa terang orang benar bercahaya gemilang, tetapi pelita orang fasik padam. Pelita yang dimiliki orang benar akan terus bercahaya, bahkan dengan gemilang, sementara pelita orang fasik tidak bercahaya dan padam.
Ini menjadi renungan bagi kita. Kita mungkin merasa mudah untuk memancarkan terang kepada orang-orang yang berbuat baik dengan kita. Namun, jika kita berhadapan dengan orang-orang asing yang tidak berbuat baik kepada kita, bahkan membenci kita, apakah kita tetap dapat memancarkan terang Kristus kepada mereka? Seringkali, kita malah sengaja memadamkan pelita kita.
Yesus berkata bahwa orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Pelita berfungsi untuk menerangi sekelilingnya. Ia tidak memilih-milih orang yang ingin diteranginya, tetapi semua orang tanpa pandang bulu. Kota di atas gunung pun terlihat karena adanya cahaya. Terang yang dipancarkan bukan saja menerangi seisi ruangan, tetapi bahkan orang dapat melihatnya dari kejauhan.
Demikian juga dengan hidup kita. Kiranya kita mau senantiasa memancarkan terang Kristus bagi siapa saja, bukan hanya dalam keadaan tertentu atau hanya bagi orang-orang tertentu saja, tetapi bagi siapa saja, bahkan bagi orang-orang yang ada di kejauhan.