SAUH BAGI JIWA
Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
Rasanya senang sekali melihat kupu-kupu beterbangan di antara bebungaan. Warnanya begitu indah dan memukau. Namun sebelumnya, kupu-kupu ini adalah ulat yang begitu buruk dan menjijikan. Setelah melalui proses metamorfosis, barulah dia dapat menjadi kupu-kupu yang cantik.
Inilah yang terjadi di dalam kehidupan Matius. Dahulu dirinya adalah seorang pemungut cukai yang dipandang begitu buruk oleh masyarakat. Namun setelah mengenal Yesus, ia pun berubah menjadi pengikut Kristus yang setia.
Inilah kasih Tuhan yang begitu besar kepada Matius dan juga kepada kita semua yang dulunya berdosa. Seperti Alkitab mengatakan bahwa tidak ada manusia yang tidak berdosa. Namun sebesar apapun kesalahan dan seburuk apapun masa lalu kita, Tuhan Yesus memanggil kita untuk menjadi pengikut-Nya.
Manusia pada umumnya akan mengingat akan kesalahan-kesalahan yang pernah kita perbuat di masa lampau. Namun tidak demikian dengan Tuhan. Ia tidak melihat semuanya itu. Seburuk apapun perbuatan kita di masa lalu, seburuk apapun kita di mata masyarakat, Tuhan Yesus memanggil kita untuk menjadi murid-Nya.
Seperti yang dikatakan oleh Yesus di dalam perjamuan yang diadakan Matius, ketika orang-orang Farisi mencela karena Yesus makan bersama para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Kata Yesus kepada mereka, “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mat 9:13). Inilah kasih dan kemurahan Allah, yang menyelamatkan kita bukan karena perbuatan-perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya. (Tit 3:5)
Seperti ulat yang menjadi kupu-kupu, demikianlah Tuhan Yesus mengharapkan kita semua meninggalkan perbuatan-perbuatan lama kita yang penuh dosa dan berubah menjadi manusia baru yang hidup sesuai kehendak Allah. Demikianlah Paulus menasihatkan kepada jemaat di Kolose agar mereka menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui semakin serupa dengan Kristus. (Kol 3:10)
Hari ini, setelah kita menerima panggilan-Nya, apakah kita juga telah berubah dan menyatakan diri kita sebagai anak-anak Allah yang telah berbalik dari dosa dan mengikuti terang-Nya yang ajaib?
Biarlah kita boleh seperti Matius, yang berubah menjadi baru setelah mengenal Kristus, kita pun mau berubah menjadi kupu-kupu rohani, meninggalkan keburukan masa lalu kita yang penuh dosa dan hidup di dalam kebenaran dan kekudusan. Haleluya!