SAUH BAGI JIWA
“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga…” Matius 6:9a
“Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga…” Matius 6:9a
Setelah memberikan beberapa nasihat dalam hal berdoa, Tuhan Yesus kemudian mengajarkan sebuah doa kepada orang banyak, yang pada hari ini kita kenal dengan Doa Bapa Kami.
Saya teringat saat bersekolah, guru agama di kelas kami ingin menutup pelajarannya dengan doa Bapa Kami. Lalu kami semua berdoa bersama-sama. Setelah selesai berdoa, guru tersebut mengatakan hal yang saya ingat sampai saat ini, “Bagaimana kalian bisa berdoa secepat itu? Apakah kalian berdoa sambil memikirkan kata-kata dalam doa tersebut?”. Mulai saat itu, kami pun berusaha berdoa sambil merenungkan kata-kata yang ada di dalamnya.
Tentunya kita semua juga sering mengucapkan doa Bapa Kami. Bahkan sejak dari kecil kita sudah dapat menghafalnya. Namun justru itulah yang membuat kita terkadang mengucapkan doa Bapa Kami sebatas ucapan di bibir saja, tanpa benar-benar kita renungkan. Doa pun menjadi sekedar rutinitas belaka.
Doa Bapa Kami adalah doa yang begitu indah. Diawali dengan, “Bapa kami yang di sorga”. Panggilan Bapa menunjukkan kedekatan antara orang percaya dengan Allah, seperti hubungan ayah dan anak. Seperti seorang ayah akan mendengarkan permohonan anaknya, demikianlah Allah juga akan mendengarkan doa kita, sebagai anak-anak yang dikasihi-Nya. Ya benar! Allah, Sang Pencipta langit dan bumi, yang bertakhta di dalam Kerajaan Sorga, kita dapat memanggilnya ”Bapa”. Bukankah sungguh mengharukan? Kita manusia yang begitu hina dan berdosa, dapat menyebut Allah yang begitu mulia dengan sebutan Bapa.
Dia adalah seorang Bapa yang penuh kasih. Dia begitu mengasihi kita. Seperti dikatakan, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:16)
Dia juga seorang Bapa, yang selalu memelihara kita. Mencukupkan segala kebutuhan kita. Seperti dikatakan, “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.” (Mat. 6:31-32).
Dia juga seorang Bapa yang selalu menjaga dan melindungi kita. Seperti pemazmur mengatakan, “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. Tuhanlah Penjagamu. TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. TUHAN akan menjaga keluar masukmu, dari sekarang sampai selama-lamanya.” (Mzm. 121:4, 7-8)
Hari ini, ketika kita mengucapkan doa Bapa Kami, biarlah kita boleh mengucapkannya dengan hati kita, merenungkan bahwa Dia adalah Bapa kita. Haleluya!