SAUH BAGI JIWA
“ … Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu meminta kepadaNya “ Matius 6 : 8
“ … Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu meminta kepadaNya “ Matius 6 : 8
Seorang janda di Sarfat tidak memiliki roti sedikit pun kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Ketika nabi Elia menjumpainya, ia sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api untuk mengolah tepung menjadi hidangan terakhirnya. Lalu setelah itu, dia berpikir akan mati kelaparan karena sudah tidak memiliki apa pun lagi untuk dimakan. Namun terjadilah, tepung dalam tempayannya tidak habis dan minyak dalam buli-bulinya tidak berkurang untuk beberapa waktu lamanya. Demikianlah Tuhan memelihara hidupnya. Tuhan tahu apa yang dia perlukan, bahkan sebelum ia meminta kepada-Nya.
Sesungguhnya, Tuhan tahu apa yang kita perlukan dan yang terbaik bagi kita. Terkadang kita merasa Tuhan tidak menjawab doa-doa yang kita panjatkan. Kita berdoa memohon satu hal yang menurut kita sangat penting, namun Tuhan tidak mengabulkannya dan malah memberikan hal lain yang menurut kita tidak baik. Namun pada akhirnya, barulah kita menyadari bahwa yang kita dapatkan, ternyata adalah yang terbaik.
Dalam dunia pendidikan anak, ada yang dinamakan pola pengasuhan permisif, yakni orang tua cenderung memanjakan anaknya. Semua keinginan anak akan dituruti dengan mudah, yang penting si anak senang dan tidak mengalami kesulitan dan kesusahan. Namun dengan semua keinginannya diikuti, maka si anak tidak akan dapat memiliki pengendalian diri dan juga kemandirian yang baik. Karena itu, ketika kita meminta sesuatu, Tuhan belum tentu memberikan sesuai keinginan kita, namun Dia akan memberikan yang terbaik bagi diri kita.
Demikianlah dikatakan Paulus, “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,” (Ef. 3:20)
Selain itu, dalam Matius pasal 6 ini, Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita agar berdoa dengan tidak bertele-tele, karena Tuhan mengetahui apa yang ada di dalam hati kita. Doa yang bertele-tele adalah doa yang dipenuhi dengan kata-kata yang begitu panjang dan lebar, namun hampa. Mereka menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata, maka doanya akan dikabulkan. Maka dari itu, yang terpenting di dalam doa bukanlah rangkaian kata-kata yang indah nan puitis, melainkan kesungguhan dan ketulusan yang keluar dari lubuk hati kita.
Karena itu, berdoalah dengan hati kita. Tuhan tahu segala kebutuhan kita, dan Dia akan memberikan yang terbaik bagi kita. Haleluya!