SAUH BAGI JIWA
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44)
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44)
Memberi kue ulang tahun bagi sahabat terdekat kita bukanlah hal yang sulit, karena begitu banyak kebaikan hati yang telah dilakukannya bagi kita. Namun memberi kue ulang tahun bagi rekan kerja kita yang setiap hari menekan dan menjelekkan kita di depan bos, tentu saja bukan hal yang mudah, benar?
Namun Tuhan Yesus mengatakan, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Tuhan Yesus menghendaki kita mengasihi semua orang, baik kepada mereka yang berlaku baik kepada kita, juga kepada mereka yang berlaku tidak baik, yang memanfaatkan, mengutuk, membenci, bahkan yang menganiaya kita. Tuhan Yesus menginginkan kita untuk mendoakan mereka. Tentu saja, ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Bertemu dengan orang-orang yang jahat terhadap kita saja sudah sulit, apalagi berbuat baik dan mendoakan mereka.
Rasul Petrus juga pernah mengatakan, “… janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat.” (1 Petrus 3:9)
Jika kita hanya mengasihi orang-orang yang baik kepada kita, apa kelebihan kita sebagai pengikut Kristus? Semua orang juga melakukan hal yang demikian. Sebagai orang Kristen, kita perlu berbeda. Seperti yang dikatakan Tuhan Yesus, “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?” (Mat 5:46-47)
Walaupun sulit, bukan berarti hal itu mustahil untuk dilakukan. Tuhan Yesus ketika turun ke dalam dunia dan menjadi manusia sama seperti kita, Dia pun dapat melakukannya. Dihina dan dianiaya sedemikian rupa, tetapi Dia sama sekali tidak membenci ataupun membalas orang-orang yang telah menghina dan menganiaya-Nya. Bahkan, Tuhan Yesus mendoakan mereka, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (Lukas 23:34).
Mengapa Tuhan Yesus bisa berbuat demikian? Karena kasih. Jika kita menyebut diri kita sebagai pengikut Kristus, maka kita pun mau mentaati perintah-Nya dan meneladani kasih-Nya.
Hari ini, marilah kita belajar untuk memiliki kasih Yesus yang dapat mengasihi setiap orang, termasuk musuh kita, dan mendoakan mereka. Mohon Tuhan membantu kita. Biarlah kita boleh menjadi sempurna, sama seperti Bapa kita yang di sorga adalah sempurna. Haleluya !