SAUH BAGI JIWA
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Matius 6:34
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” Matius 6:34
Masa pandemi yang berkepanjangan akibat covid-19 menyebabkan sebagian besar penduduk dunia mengalami kesulitan ekonomi. Sedikit banyak kita juga terdampak olehnya. Pendapatan kita mungkin menurun drastis. Dan bahkan, mungkin di antara kita juga ada yang kehilangan mata pencaharian. Tabungan kita pun terus terkuras. Di dalam kondisi seperti ini, sangatlah wajar kalau kita merasa kuatir. Bagaimana kita dapat memenuhi kebutuhan keluarga kita? Sampai berapa lama kita dapat bertahan hidup?
Menghadapi kekuatiran seperti ini, Tuhan Yesus berkata, “Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum … pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Mat. 6:25-26)
Sungguh sebuah penghiburan! Kalau Ia memelihara burung-burung di udara, terlebih Ia pasti akan selalu menjaga dan memelihara umat-Nya. Tuhan Yesus tidak akan pernah meninggalkan kita sampai kelaparan. Inilah yang disaksikan oleh pemazmur, “Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti” (Mzm. 37:25)
Karena itulah, kita tidak perlu kuatir akan apa yang akan kita makan dan apa yang akan kita minum. Karena Bapa kita yang di sorga tahu bahwa kita memerlukan semuanya itu. Dan Ia pasti akan mencukupkan segala kebutuhan kita, asalkan kita terlebih dahulu mencari Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. (Mat. 6:33)
Seperti janda miskin di Sarfat. Kelaparan hebat melanda negeri sehingga persediaan makanannya habis dan hanya tersisa segenggam tepung dan sedikit minyak. Tidak ada lagi makanan untuk hari esok. Tuhan mengetahuinya. Karena itu, Ia mengirim Elia. Dan karena ketaatannya, tepung dan minyak dalam buli-bulinya tidak berkurang sampai beberapa waktu lamanya. Dengan kuat kuasa-Nya, Tuhan menjaga dan memelihara hidupnya.
Demikianlah ketika kita menghadapi kesukaran hidup, datanglah kepada Bapa kita yang di sorga, Allah yang berkuasa atas langit dan bumi. Berdoalah kepada-Nya. Curahkanlah isi hati kita kepada-Nya. Dialah tempat perlindungan yang dapat kita andalkan. Seperti pemazmur mengatakan, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti.” (Mzm. 46:1)
Karena itu, apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita, sesukar apapun keadaan yang kita hadapi, kita tidak perlu kuatir karena Tuhan ada bersama dengan kita, dan Dia pasti akan selalu menjaga dan memelihara kita.
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.” (1 Pet. 5:7).
Haleluya!